SUKOHARJO, MENARA62.COM – Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Batik telah dianggap oleh masyarakat indonesia sebagai ikon budaya penting. Masyarakat Indonesia mengenakan batik sebagai busana kasual dan formal yang dapat digunakan dalam beragam acara.
Seluruh warga SD Muhammadiyah Palur kompak mengenakan baju batik di sekolah, Rabu (02/10/24). Baik guru, tenaga kependidikan, maupun siswa tampak antusias dan bangga memakai baju batik untuk memperingati Hari Batik Nasional.
Peringatan Hari Batik Nasional adalah kesempatan untuk mengingatkan bahwa meskipun beragam, batik adalah simbol persatuan dan identitas bangsa.
Noor Afifah Rachmawati, S.Si selaku kepala sekolah menyampaikan sambutan dalam apel pagi yang diikuti seluruh guru staff. “Hari ini, kita merayakan Hari Batik Nasional dengan penuh kebanggaan dan semangat. Setiap warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga staf, mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya Indonesia yang harus kita lestarikan,” ucapnya.
Ia melanjutkan, melalui penggunaan batik, kita tidak hanya menampilkan identitas budaya, tetapi juga menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan nenek moyang kita.
“Semoga melalui kegiatan ini, kita semakin memahami pentingnya melestarikan batik sebagai identitas bangsa dan menanamkan nilai-nilai kebanggaan pada generasi muda. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk terus menghargai dan melestarikan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Sementara Kalila Praras Lituhayu siswi kelas 4D mengutarakan perasaannya. “Bangga karena bisa mengenakan batik secara serentak dengan teman lainnya, selain itu sebagai wujud kecintaan dan melestarikan budaya Negara yang kita cintai.” ungkapnya. (*)