26.7 C
Jakarta

STIKES PKU Muhammadiyah Solo Sambut Ramadhan dengan Qur’an bersama Muzammil Hasballah

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM— Senin (8/5/2017) Stikes PKU Muhammadiyah Solo bekerjasama dengan LazisMu Solo mengadakan kegiatan Talkshow “Sambut Ramadhan dengan Qur’an bersama Muzammil Hasballah”. Kegiatan ini diadakan di lantai dua Aula Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta, Kadipiro Banjarsari Surakarta.

Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh direktur LazisMu Solo Reynal Falah. Dia mengatakan, lazisMu merupakan Lembaga Zakat, Infaq, Shodaqoh Muhammadiyah, yang berarti Lazis tingkat nasional. Lembaga ini fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, shodaqoh dan dana kedermawanan lainnya baik secara perseorangan, perusahaan atau instansi lainnya.

Pemberian kenang-kenangan dari Stikes diwakili ibu ketua

Ketua STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti,S.Kep, M.Kes, STIKES mengucapkan terima kasih kepada LazisMu Solo yang telah memfasilitasi kita berjumpa dengan Hasballah. “Stikes akan menghadirkan idola baru remaja muslim. Semoga bisa menginspirasi,” ujarnya.

Muzammil Hasballah dalam tausiyahnya mengaku bukan ustadz. Dia mengatakan, menjadi da’i itu tidak harus seorang ustadz, karena sesama manusia sudah tugasnya saling menasehati dalam kebaikan. “Kalau ingin mendapatkan inspirasi ke saya, kalau belajar agama ke ulama, kyai, ustadz,” ujarnya.

Dia minta jangan diidolain. Menurutnya, yang perlu diidolakan adalah nabi Muhammad SAW. Dia mengajak bersama-sama untuk merenung. Al Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan pada malam hari Jumat. Hari Jumat merupakan sayyidul Ayyam (hari yang Mulia).

Pemberian kenang-kenangan dari LazisMu Solo oleh Direkturnya

“Dua kota yang menjadi tempat turunnya Al Qur’an yaitu Mekkah dan Madinah menjadi kota yang Mulia. Kepada siapa Al Qur’an diamanahkan? Kepada manusia yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Al Qur’an Mulia. Kalau kita ingin dimuliakan oleh Allah swt salah satunya dengan memuliakan Al Qur’an,” ujarnya.

Bagaimana memuliakan Al Qur’an? Yaitu belajar, mempelajari dan mengajarkannya. Berkait interaksi dengan Al Qur’an, pertama Qiro’atul Qur’an (membaca), kedua Tilawatil Qur’an (mempelajari, mengerti, memahami dan menghayati). Itu pahalanya lebih berlipat dari yang pertama.

“Dengan tilawah iman kita akan bertambah. Ketiga, Tahfidzul Qur’an ( menghafal dan menjaga) Lewat hafisz Qur’an bisa memberikan syafaat. Derajat mereka tinggi. Ahli Qur’an diijinkan oleh Allah swt untuk menaiki tangga surga sesuai dengan hafalannya,” ujarnya.

Pemberian donasi ke LazisMu Solo dari Stikes PKU Solo

“Akhirat itu lebih keren daripada dunia. Dunia tidak lebih berharga dibanding sebelah sayap nyamuk. Dakwah itu tidak sekedar orasi. Dakwah itu apa yang dikatakan, dikerjakan dan dilakukan sesuai Al Qur’an. Islam berjaya ketika generasi mudanya tidak jauh dari AL Qur’an. Contohnya Muhammad Al fatih,” lanjutnya lagi.

Al Qur’an sudah komplit. Jika kita mempunyai mimpi maka jangan terburu-buru untuk menyebarluaskan dan menceritakan pada orang lain. Ini untuk menghindari rasa iri dari orang lain yang akhirnya bisa membahayakan diri kita sendiri. Kita bisa belajar banyak dari kisah nabi Yusuf As.

“Kalau untuk wanita bisa belajar lewat surah maryam. Maryam wanita paling mulia paling suci,” ujarnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!