26.3 C
Jakarta

Tekan Angka Kematian Ibu Melahirkan Melalui Ketersediaan Darah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Turunkan angka kematian ibu melahirkan, ketersediaan darah menjadi salah satu solusinya. Sebab sekitar 28 persen kasus kematian ibu melahirkan di Indonesia pada 2016, disebabkan oleh pendarahan.

“Hal ini dapat dicegah jika semakin banyak pendonor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya,” papar Menkes Nila F Moeloek, Selasa (11/7).

Untuk menjamin ketersediaan darah yang cukup bagi ibu hamil, melahirkan, dan nifas, pemerintah dikatakan Menkes telah membuat program kerja sama antara Puskesmas, unit transfusi darah (UTD) dan rumah sakit dalam pelayanan darah. Program tersebut dibentuk untuk menjamin tersedianya darah yang cukup sehingga angka kematian ibu melahirkan bisa diturunkan.

Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan peran masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela. Karena ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya.

Saat ini sebanyak 2.394 Puskesmas melalui 123 Dinas Kesehatan kabupaten/kota telah menandatangani nota kesepahaman dengan UTD dan Rumah Sakit.

Menkes berpesan khususnya untuk yang bekerja di bidang kesehatan, agar dapat memberikan teladan kepada masyarakat dengan menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. Sehingga aksi donor darah sukarela tidak hanya dilaksanakan pada acara-acara khusus saja, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat untuk secara rutin mendonorkan darahnya menjadi Donor Darah Lestari.

14 Juni merupakan Peringatan Hari Donor Darah Sedunia. Tahun ini berfokus pada donor darah dalam keadaan darurat, dengan slogan “What can you do? Give blood. Give now. Give often”.

Kampanye tersebut menekankan pentingnya peran setiap orang untuk membantu orang lain dalam situasi darurat dengan memberikan darahnya dan pentingnya memberikan darah secara teratur, sehingga persediaan darah tercukupi sebelum keadaan darurat terjadi.

Berdasarkan standar WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia), sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi. Dari jumlah darah yang tersedia, 90% di antaranya berasal dari donasi sukarela.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!