27.5 C
Jakarta

UM Purworejo Kembangkan KRPL Berbasis Akuaponik

Baca Juga:

PURWOREJO, MENARA62.COM — Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Purworejo dan Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) memberikan pelatihan membuat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) berbasis akuaponik, Rabu (1/2/2017). Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Rebug, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Dijelaskan Ir Didik Widiyanto MAgr, dosen program studi Agribisnis UM Purworejo, pelatihan ini diikuti Kepala Desa Rebug dan perangkatnya, takmir masjid setempat, tokoh-tokoh masyarakat, Karang Taruna, dan ibu-ibu anggota PKK. Narasumber Didik Widiyanto dan Simponiarto, Ketua Ikatan Disabilitas Purworejo.

Lebih lanjut Didik menjelaskan, Ikatan Disabilitas Purworejo beberapa waktu lalu telah mendapatkan pelatihan pengembangan pertanian perkotaan berbasis akuaponik. Saat ini sudah mempraktekkannya dalam keseharian terutama jasa pembuatan instalasi akuaponik sesuai pesanan.

“Karena itu dalam rangka mengembangkan aktualisasi diri anggota IDP maka dalam kegiatan ini penyelenggara memberi kesempatan kepada IDP untuk menjadi narasumber pelatihan pembuatan instalasi akuaponik,” kata Didik di Purworejo, Kamis (2/2/2017).

Didik Widiyanto sedang memberi penjelasan kepada peserta pelatihan di Balai Desa Rebugn, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (1/2/2017). (foto : didik widiyanto)

Ada dua materi yang diberikan pada pelatihan ini yaitu pertama, pembuatan Kawasan Rumah Pangan Lestari berbasis Akuaponik; kedua, pembuatan instalasi akuaponik. Sehingga pelatihan bertajuk Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) berbasis akuaponik.

Pelatihan ini, kata Didik, diharapkan dapat menjadi pendorong penguatan ketahanan pangan rumah tangga yang bermuara pada jihad kedaulatan pangan. “Berhubung lokasi setempat banyak dijumpai petani ikan, karena itu perlu ditambah wawasannya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya melalui pengembangan model akuaponik,” kata Didik yang juga anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

KRPL, kata Didik, adalah penumbuhan dan pemanfaatan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga secara diversifikasi yang berbasis sumber daya lokal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dalam satu kawasan, baik dalam lingkup Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) maupun desa. Tujuan pengembangan KRPL adalah pertama, meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan; kedua, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari; ketiga, mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga; dan keempat, menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.

Selama ini, implementasi KRPL di lapangan cenderung tidak berkembang bahkan di beberapa lokasi tidak berlanjut. Menurut pengamatan Didik, karena tidak ada pendampingan berkelanjutan, lemah dalam manajemen SDM dan budidayanya.

Semakin banyak jumlah tanaman yang dikelola, biasanya akan terkendala dalam pengelolaan tanamannya terutama penyiraman pada saat musim kemarau. Di sisi lain pada saat musim hujan, tanaman menjadi rentan hama penyakit yang bersumber dari percikan tanah ke tanaman.

Model akuaponik merupakan salah satu teknologi yang dapat mengatasi hal tersebut. Akuaponik adalah integrasi kolam ikan dengan budidaya tanaman. Teknologi akuaponik merupakan gabungan teknologi akuakultur dengan teknologi hidroponik dalam satu sistem untuk mengoptimalkan fungsi air dan ruang sebagai media pemeliharaan. Prinsip dasar yang bermanfaat adalah sisa pakan dan kotoran ikan yang berpotensi memperburuk kualitas air, dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman.

Pemanfaatan tersebut melalui sistem resirkulasi air kolam yang disalurkan ke media tanaman. Narasumber menyampaikan juga bahwa akuaponik yang bisanya dikenal sebagai pertanian perkotaan ternyata dapat dikembangkan di perdesaan terutama yang banyak mengembangkan perikanan tanpa mengintegrasikannnya dengan kegiatan budidaya tanaman.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!