SURAKARTA, MENARA62.COM–Hari Ahad (5/3/2017) pagi, di Masjid Syukur Jebres Surakarta, telah diresmikan WarungMu. Acara peresmian diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh Immawati nada. Kemudian dilanjutkan sambutan dari ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadyah (PDM) Solo, Sumanto.
Dalam sambutannya, Sumanto menyatakan, WarungMu berbasis pemberdayaan relawan. Bersama LazisMu Solo, menerjemahkan instruksi dari PP Muhammadiyah. Apalagi, banyak potensi anak muda yang belum tersalurkan, LPB akan mencarikan terobosan. Sumanto juga berterima kasih kepada relawan dan lazisMu atas terselenggaranya acara ini.
Bendahara DM Solo H Syamsudin dalam sambutannya mengharapkan, kegiatan hari ini mendapat ridho dari Allah SWT. Muhammadiyah merupakan organisasi yang kreatif dan mandiri. Setelah Muktamar di Makassar, telah dicanangkan ekonomi kreatif.
“Diharapkan dengan diawali pendirian WarungMu, akan ada Mu mart. Diharapkan ini gagasan yang mulia. Tidak semata-mata mencari income, tetapi untuk mengentaskan warga kurang mampu. Diharapkan juga agar para pengelola sabar dan tekun,” ujarnya.
Dengan ketekunan, menurut Syamsudin, lama kelamaan akan terkenal. Atas nama PDM, Syamsuddin bangga terhadap LazisMu dan LPB. Dan mengucapkan selamat berwirausaha.
Terakhir sambutan dan tausyiah dari Ketua LPB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan. Ia mengatakan, kegiatan WarungMu ini bagian dari menyeru kepada kebaikan. Saat Muhammadiyah berdiri, KH Ahmad Dahlan berdialog dengan Kyai Suja’ dan Kyai Fahrudin. Muncul dinamika yang luar biasa.
Muncul ide, passion kerelawanan dan kesungguhan. “Jangan sampai dipertentangkan sikap kerelawanan dengan sikap profesonalitas. WarungMu diwujudkan atas dasar rasa kerelawanan tetapi disana ada rasa kesungguhan,” ujar Budi Setiawan.
Kegiatan Muhammadiyah pasca Muktamar Makassar, Muhammadiyah perlu mengembangkan kegiatan dari sisi yang dibutuhkan masyarakat. “Kita harus mengembangkan pemikiran wal yatama wal masakin dalam konteks tantangan masa kini,” ujarnya.
WarungMu sebagai sebuah usaha yang berdasarkan passion kecintaan pada yatama dan masakin, dikembangkan dengan manajemen yang profesional. “Karena tidak mungkin sekarang kita rela, ikhlas dalam artian sempit. Kerelaan dilandasi dengan niat kesungguhan berbuat kebajikan.
Boleh relawan atau yang memasak tidak dibayar, tetapi ada passion rasa cinta yang sungguh-sungguh dengan sistem manajemen yang profesional,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan pemotongan pita WarungMu oleh LazisMu Pusat yang dilakukan Joko Intarto, LPB PP oleh Budi Setiawan, PDM Solo oleh Drs Syamsudin dan wakil ketua DPRD Solo, Umar Hasyim.