Jakarta, Menara62.com– Dr. M Fadjroel Rachman memang diketahui terlibat aktif dalam berbagai organisasi, di luar dari tugas utamanya sebagai Staf Khusus Presiden Repuplik Indonesia Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden. Satu di antaranya ialah pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Sebelumnya, ia mengemban amanah Dewan Pembina di KKSS Kalimantan Selatan yang dijalankan sampai sekarang. Kali ini, Fadjroel ditunjuk kembali sebagai Dewan Pembina di KKSS Pusat.
Bung Fadjroel, sapaan akrabnya, menerima surat keputusan organisasi dari Ketua Umum BPP KKSS, Muchlis Patahna di Sekretariat BPP KKSS, Jakarta, Jumat (10/9/2021). Fadjroel pun merasa terharu atas amanah yang diberikan.
“Terimakasih banyak telah diajak untuk menjadi pengurus BPP KKSS. Semoga saya bisa berkontribusi yang terbaik untuk organisasi ini dan tanah leluhur saya,” kata Fadjroel.
Fadjroel memang diketahui memiliki darah Sulawesi Selatan. Kakek atau datuknya berasal dari Bone.
“Waktu saya kuliah di ITB Bandung, beberapa kali main di asrama Sulsel, termasuk ketika dikejar aparat orde baru saat itu, saya juga sembunyi di asrama tersebut,” lanjutnya.
Hubungannya dengan Sulawesi Selatan sungguh kental. Demikian membuat Fadjroel diberi tanda kehormatan dari Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone pada saat berkunjung ke Bone, Sulawesi Selatan baru-baru ini, Selasa (31/8/2021).
Fadjroel dianugerahkan gelar nama Bugis “I Palattui Daeng Manrapi”. Artinya sosok cendekiawan, pemikir yang arif dan bijaksana, serta punya kemampuan menyampaikan kebenaran demi kepentingan bangsa dan tanah air yang diamanahkan oleh negara.
Sosok pembela kebenaran nyatanya juga diakui Muchlis. Ia sangat mengetahui keberanian Fadjroel dalam menegakkan demokrasi sejak mahasiswa.
“Kami memahami betul track record Pak Fadjroel Rachman. Berjuang dari bawah. Mulai saat masih mahasiswa yang cukup vokal dalam mengkritik pemerintah saat itu. Berjuang untuk menegakkan demokrasi di Indonesia,” terang Muchlis.
BPP KKSS adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang menghimpun warga Sulawesi Selatan yang berada di perantauan. Perkumpulan ini bertujuan menciptakan hubungan
kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan dan harmonisasi, serta mempererat
kerja sama di antara anggota-anggotanya. Hingga kini, total anggota sebesar 15 juta yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Indonesia, termasuk di luar negeri.
Dalam menjalankan fungsinya, BPP KKSS aktif mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar, silaturahmi sesama anggota, dan diskusi.
“Kami berharap warga KKSS dapat menjaga martabat dan kehormatan serta nilai-nilai Bugis Makassar dalam menjalankan segala amanah, termasuk tugas negara. Seperti “Macca na malempu” yang artinya pintar dan jujur. Selanjutnya, “Warani na magetteng” yang berarti berani dan konsisten. Insyaallah kalau nilai-nilai ini kita terapkan, maka kita akan selalu relevan dimanapun,” tutup Muchlis.
Pada acara silaturahim di Kantor BPP KKSS Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Fadjroel didampingi timnya di Jubir Presiden, Andi Zulkarnain, yang juga orang Bone. Sedangkan BPP KKSS tampak Ketua Umum H.Muchlis Patahna, SH,MKn, Sekjen Abdul Karim, Wahidah Laomo, Ali Duppa, Syamsul Munir dan Muslimin Mawi.