YOGYAKARTA, MENARA62.COM—Muhammadiyah tidak bermazhab, tapi bermanhaj. Manhaj Muhammadiyah adalah prinsip agama Muhammadiyah dalam mengaktualisasikan Islam. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas di Yogyakarta, Kamis (1/6/2017) mengatakan, manhaj Muhammadiyah memiliki dua pengertian yakni, salafiyah dan tajdidiyah.
Muhammadiyah dari segi akidah adalah salafiyah yang tidak berafiliasi degan aliran manapun. Dari segi fikihnya, Muhammadiyah bukan oraganisasi yang berorientasi fikih madzahabi tetapi fikih manhaji, namun Muhammadiyah juga tidak menafikan madzab-madzhab fikih.
“Tarjih bukan sebuah madzhab namun manhaj. Tarjih itu berorientasi pada dalil dan istidlal bukan qoul minal aqwal,” ujar Yunahar, dalam Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), seperti dilansir situs Muhammadiyah.or.id.
Yunahar juga mengatakan, dari segi akhlak, Muhammadiyah tidak pernah mengikuti aliran tasawuf, tapi tidak pula mengatakan tasawuf itu sesat. Muhammadiyah memakai istilah ihsan yakni, engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, seandainya engkau tidak melihat-Nya, maka Allah melihatmu.
“Manhaj salaf Muhammadiyah mengikuti atau sama dengan manhaj salaf Rasyid Ridha, karena KH. A. Dahlan terpengaruh pada tafsir al-Manar,” kata Yunahar.
Yunahar menambahkan, yang menjadi sumber inspirasi KH Ahmad Dahlan adalah dari Muhammad bin Abdil Wahab dalam hal pemurnian tauhid (syirik, takhayul, khurafat) dan ibadah dan bid’ah. Mendapat semangat pembaharuan melalui syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, dari Muhammad Abduh mendapat semangat modernisme Islam, dari Rasyid Ridha mendapat semangat salafi.
Tidak sampai disitu, dari ikut organisasi Sarikat Islam KH Ahmad Dahlan belajar kebangkitan dari HOS Cokroaminoto. Kemudian ketika ikut organisasi Budi Utomo mendapat semangat organisasi. “Dari semua itu KH Ahmad Dahlan banyak belajar dan ditambah sifat ketawadhuan beliau, sehingga memiliki manhaj yang dimiliki Muhammadiyah,” ujar Yunahar.
Diakhir Yunahar mengatakan bahwa dalam gerakan Tajdid, Muhammadiyah memiliki dua pengertian, yakni pemurnian dalam hal akidah dan ibadah, serta dinamisasi dalam hal mu’ammalat.
materi lengkap Prof_ Yunahar Ilyas – Salaf dan Tajdid Muhammadiya, bisia diunduh disini