JAKARTA, MENARA62.COM – Tim Indonesia kembali mencatatkan prestasi di ajang bergengsi Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad/IPhO) yang digelar pada 10—17 Juli 2022 di Zurich, Swiss. Lima orang peserta olimpiade asal Indonesia berhasil meraih satu medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu. Acara IPhO ke-52 ini berlangsung secara daring dan diikuti oleh 368 siswa yang merupakan perwakilan dari 75 negara.
“Kelima anak bangsa ini telah berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di ajang tahunan IPhO. Selamat untuk talenta fisika Indonesia dan seluruh tim. Terima kasih atas prestasinya yang membanggakan. Kita yakin ini akan terus menjadi inspirasi keunggulan anak-anak Indonesia dan harapan masa depan bangsa,” tutur Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Plt. Kepala Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Asep Sukmayadi, di Jakarta (17/7).
Kelima siswa terbaik Indonesia di bidang Fisika ini berasal dari lima sekolah swasta berbeda yang tersebar di empat provinsi. Mereka adalah Jonathan Tjandra dari SMAK Calvin, Kemayoran, DKI Jakarta yang meraih medali emas; John Howard Wijaya dari SMA Darma Yudha Pekanbaru, Riau yang meraih medali perak; Berwyn dari SMAK BPK Penabur, Jakarta Barat, DKI Jakarta yang meriah medali perak; David Michael Indraputra dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten yang meraih medali perak; serta Althaaf Syaikha Nuhaad dari SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Yogyakarta yang meraih medali perunggu.
Seluruh peserta IPhO dari berbagai negara ini dikawal oleh 145 ketua tim (team leader) dan 67 pengamat (observer) serta 135 pengawas. Kegiatan dibuka pada hari Minggu (10/7), lalu tes kompetisi dimulai dengan tes eksperimen pada hari Senin (11/7). Dilanjutkan dengan tes teori yang berlangsung pada hari Rabu (13/7). Masing-masing tes tersebut berlangsung selama lima jam tanpa jeda. Tahapan koreksi dan moderasi berlangsung hingga Jumat malam (15/7) waktu setempat.
Tuan rumah pelaksanaan IPhO 2022 berada di Swiss sedangkan Komite Keilmuannya (Scientific Committee) diambil dari beberapa negara anggota IPhO di bawah koordinasi pengurus IPhO. Mengingat waktu yang tersedia untuk mempersiapkan kegiatan sangat singkat, akhirnya diputuskan bahwa semua tes berlangsung secara daring (online). Termasuk tes eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat virtual melalui simulasi komputer.
Tim Indonesia dipimpin oleh Syamsu Rosid dari UI dan didampingi oleh Rinto Anugraha dari UGM dan dua pengamat (observer) yaitu Bobby Eka Gunara dan Budhy Kurniawan. IPhO 2022 juga melibatkan tim pengawas yang terdiri dari Zulkarnain dan Robin Kristian.
“Dengan tulus hati kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan Puspresnas khususnya atas dukungan moril maupun materiil sehingga atas izin-Nya kami dapat meraih prestasi ini,” ujar Syamsu Rosid.
“Selamat atas prestasi Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Terus berprestasi untuk menjawab tantangan di masa depan. Semoga kelima siswa ini menjadi inspirasi bagi pelajar Indonesia,” sambung Kapuspresnas, seraya berharap capaian prestasi putra putri Indonesia kian meningkat.