25.2 C
Jakarta

LPDB KUMKM Targetkan Penyaluran Rp1,5 triliun

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM— Kemas Danial, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah KUMKM) mentargetkan, penyaluran dana bergulir di tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut disalurkan  kepada 120.292 UMKM mitra di seluruh Indonesia. Target penyaluran tersebut dijadikan kebijakan sesuai dengan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).
Kemas Danial di kantornya, Jakarta, Senin (9/1/2017), menyebutkan, LPDB selama ini  telah menyalurkan dana bergulir kepada mitranya yakni koperasi dan UKM sejak awal tahun 2008 hingga 31 Desember 2016, sebesar Rp 8,08 triliun. Dana tersebut disalurkan kepada 965.685 UMKM melalui 4.251 Mitra di seluruh Indonesia. Sedangkan khusus tahun 2016, dana bergulir mampu terserap 100,55 persen dari total target penyaluran Rp 1 triliun. “Pada tahun 2016 LPDB telah melakukan proses atas penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,05 triliun. LPDB juga telah mencairkan dana bergulir yang diproses tahun 2015 (carry over) sebesar Rp845,4 miliar,” jelas Kemas.
LPDB juga mencatat akumulasi realisasi pendapatan sejak tahun 2007 sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp1,12 triliun, yang bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp680,40 miliar (60,69%), pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 405,01 miliar (36,12%) dan pendapatan APBN sebesar Rp 36,41 miliar (3,24%). “Dari realisasi akumulasi pendapatan tersebut, LPDB berhasil membukukan surplus sebesar Rp625,89 miliar atau 55,83 persen dari total pendapatan yang diperoleh”, ucap Kemas.
Untuk tahun anggaran 2016, LPDB berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp205,43 miliar atau 130,02% dari target pendapatan sebesar Rp140,62 miliar. Realisasi pendapatan tersebut bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp 142,29 miliar atau 112,43% dari target Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) sebesar Rp 126,54 miliar, serta pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 63,13 miliar atau 444,88% dari target RBA sebesar Rp14,08 miliar. “Pada tahun 2016, LPDB memperoleh surplus sebesar Rp 99,01 miliar atau sebesar 48,19 persen dari realisasi pendapatan Tahun 2016,” ujarnya.
Tak hanya itu, LPDB juga akan menurunkan tarif layanan/bunga kepada mitranya pada 2017. Sektor Simpan Pinjam dari sebelumnya 8,0% per tahun sliding menjadi 7,0%per tahun sliding atau 0,30%per bulan flat. Sedangkan sektor riil 4,5%per tahun sliding atau 0,19% per bulan flat. Selain penurunan tarif layanan, LPDB juga akan memberlakukan Pembatasan suku bunga pinjaman untuk sektor simpan pinjam pada tingkat end-user sebesar maksimal 18 persen per tahun sliding atau sebesar 9,19 persen per tahun flat atau 0,77 persen per bulan flat.
Kemas mengatakan, salah satu misi LPDB adalah mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha KUMKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. “Penyerapan tenaga kerja melalui penyaluran dana bergulir LPDB hingga 31 Desember 2016 telah mencapai 1.759.608 orang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa LPDB-KUMKM fokus terhadap penyerapan tenaga kerja, dalam rangka menekan angka pengangguran,” jelas Kemas.
Untuk tahun anggaran 2017, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada mitra khususnya dalam hal ini monitoring dan pengendalian pinjaman, Kemas akan menambah jumlah unit Satuan Tugas Monitoring Daerah sebanyak tiga, yang rencananya akan dibuka di Propinsi Bali, Kalimantan Timur dan Sumatera Utara. Sebelumnya, LPDB telah berinisiatif membentuk Satgas Monitoring Daerah di dua lokasi. Yaitu, Surakarta, untuk wilayah kerja Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Makassar untuk wilayah kerja Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara. (Agus Yuliawan)
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!