31.3 C
Jakarta

Mendikdasmen Berharap Penerima Penghargaan Kihajar 2024 Jadi Inspirasi Keterlibatan Masyarakat pada Dunia Pendidikan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menggelar Anugerah Kihajar 2024, sebuah ajang apresiasi yang memberikan penghargaan kepada para inovator pendidikan di Indonesia pada Senin (25/11/2024). Acara ini menyoroti peran penting teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam memajukan pendidikan nasional.

Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2024, yang mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.”

Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan selamat kepada para penerima penghargaan Kihajar 2024. “Para penerima penghargaan adalah insan-insan yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat dan berbagai kegiatan pendidikan yang semuanya berkontribusi terhadap kecerdasan dan kemajuan bangsa,” kata Mendikdasmen.

Apresiasi juga disampaikan kepada para penggiat sains dan teknologi dan juga pengembangan STEM dan berbagai macam kegiatan yang berupaya mengajak semua masyarakat bersama-sama bergotong-royong memajukan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menteri Mu’ti berharap insan-insan penerima penghargaan Kihajar 2024 dapat terus berkiprah memberikan inspirasi bagi semua masyarakat dan juga tentu agar semua masyarakat semakin terlibat dalam berbagai macam kegiatan pendidikan.

“Pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat sehingga karena itu kami mengajak semua kalangan untuk terlibat dalam upaya-upaya memajukan pendidikan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa tentu saja sesuai dengan spirit dan keteladanan yang sudah ditunjukkan oleh bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara,” tegas Mu’ti.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti dalam sambutannya menyatakan bahwa program Kihajar merupakan wadah untuk mengapresiasi guru, siswa, dan pihak-pihak yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Anugerah Kihajar menegaskan komitmen kami untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus mendukung program prioritas kementerian dalam penguatan literasi, numerasi, sains, dan teknologi,” kata Suharti.

Jumlah Peserta Meningkat Tajam

Program Kihajar STEM (Kita Harus Belajar STEM) dan Pembelajaran Berbasis TIK (Pembatik) yang diinisiasi oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) mencatat peningkatan partisipasi yang signifikan tahun ini. Untuk program Pembatik terjadi lonjakan 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya menjadi 319.743 peserta. Sedang untuk peserta Kihajar meningkat dua kali lipat menjadi 130.449 peserta.

Angka ini kata Suharti menunjukkan bahwa program-program yang diinisiasi berhasil menarik minat luas dari komunitas pendidikan. “Ini juga menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi digital bagi guru dan siswa di era transformasi digital,” kata Suharti.

Suharti memberikan apresiasi kepada Duta Teknologi 2024, guru-guru yang telah menyelesaikan empat level kompetensi TIK melalui program Pembatik.

“Perjalanan panjang ini membuktikan dedikasi mereka tidak hanya dalam menciptakan inovasi pembelajaran, tetapi juga dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,” tuturnya.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Gen Kihajar 2024, siswa-siswa berprestasi yang telah menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan proyek berbasis STEM.

“Kihajar STEM bukan sekadar kompetisi, tetapi gerakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Saya harap guru dan siswa yang terlibat dapat menjadi inspirator bagi rekan-rekan di seluruh Indonesia,” tambah Suharti.

Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung inovasi pendidikan yang berkelanjutan demi menciptakan generasi yang kreatif, cerdas, dan berdaya saing di tingkat global.

“Mari kita bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan semangat berkobar, berkolaborasi, dan berbagi, kita wujudkan Indonesia kuat menuju Indonesia Emas 2045,” tandas Suharti.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani mengatakan perkembangan teknologi digital yang sedemikian pesat telah mengubah landscap pendidikan secara fundamental. Pada era disrupsi ini penguasaan TIK menjadi sebuah keharusan bagi setiap pendidikan.

“Proses pembelajaran berbasis TIK atau pembatik yang kita laksanakan merupakan salah satu upaya nyata Kemendikdasmen untuk meningkatkan kompetensi TIK pada guru,” ujar Nunuk.

Menurutnya keberhasilan program ini tidak lepas dari dedikasi dan semangat juang pada duta teknologi yang terpilih.

Nunuk mengakui program pembatik memberikan kesempatan guru berekplorasi memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui inovasi dana kreativitas, seorang guru tidak sekadar menyampaikan materi tetapi juga mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang efektif dan inspiratif.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!