32.1 C
Jakarta

Lulusan Muhammadiyah Kian Dilirik Dunia, 100 Perawat Siap Berkarir di Arab Saudi

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) semakin memperluas kiprahnya di kancah global dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT. Al Habib Global Talent / PT. Timur Raya Jaya dan Perekrutan 100 Perawat bekerja di Saudi Arabia pada Jum’at (3/10) bertempat di Ruang Sidang BPH lantai 6 Gedung Induk Siti Walidah UMS. Kerja sama ini membuka peluang bagi alumni, khususnya tenaga kesehatan, untuk berkarir di Arab Saudi dengan kontrak kerja selama tiga tahun.

 

Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menegaskan bahwa MoU ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi alumni. “Jadilah alumni yang memberikan kemanfaatan. Ilmu yang didapat dari kampus jangan berhenti di ruang kuliah, tapi diamalkan untuk masyarakat. Itu akan menjadikan kalian manusia yang bermanfaat,” ujar Rektor UMS itu.

 

Harun menambahkan, penempatan alumni di Arab Saudi tidak hanya sebatas bekerja sebagai tenaga kesehatan, melainkan juga membawa misi dakwah dan kemanusiaan. “Kombinasi ikhtiar material dan spiritual harus dipegang. Lulusan UMS yang berkarir di luar negeri diharapkan menjadi pelopor, bukan hanya dalam merawat, tetapi juga dalam menjaga nilai kebersihan, kesehatan, dan dakwah humanitas,” imbuhnya.

 

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, Dr. Umi Budi Rahayu, S.Fis., Ftr., M.Kes., menekankan bahwa kerja sama ini adalah peluang nyata untuk alumni. “Bismillah, kita mulai dari MoU ini. Semoga alumni kami dapat mengabdi dan berkarir di Arab Saudi dengan membawa nama baik UMS,” kata Umi.

 

Sementara itu, Ahmad Faisol, S.H., dari PT. Al Habib Global Talent menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan simpul komitmen bersama. “Tanda tangan ini bukanlah permulaan, tapi penguatan simpul komitmen bersama. Muhammadiyah memiliki sumber daya besar di dunia pendidikan, terutama bidang kesehatan. Kami berkewajiban menjaga dan meningkatkan kualitasnya agar lulusan Muhammadiyah semakin kompeten di luar negeri,” ungkapnya.

 

Menurut Faisol, lulusan Muhammadiyah dikenal rajin, dan sopan. Meski demikian tetap diperlukan standar dan regulasi internasional di bidang kesehatan yang dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini agar lulusan Muhammadiyah mampu bersaing secara profesional dan menjadi tenaga kesehatan yang diakui secara global.

 

Penandatanganan MoU ini juga turut hadir melalui zoom oleh Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Pd., M.I.Kom., dan dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan FIK UMS, di antaranya Vinami Yulian, Ns., M.Sc., Ph.D., Fitriana Mustikaningrum, Ph.D., Noor Alis Setiyadi, MKM., Dr.PH., dan Dr. Fahrun Nur Rosyid, Ns., M.Kes.

 

Sebanyak 30 mahasiswa perawat, baik alumni maupun calon lulusan program profesi, disiapkan untuk mengikuti program ini. Mereka akan bekerja di fasilitas kesehatan di Arab Saudi dengan kontrak tiga tahun.

 

Kerja sama ini menunjukkan komitmen UMS untuk tidak hanya mencetak lulusan berdaya saing nasional, tetapi juga internasional. Dengan dukungan mitra global, UMS berharap para alumni mampu beradaptasi, menunjukkan kinerja terbaik, sekaligus membawa misi dakwah kesehatan ke kancah dunia. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!