28.2 C
Jakarta

Tim Riset UMS Kembangkan Alat Pemantau Filter Solar untuk Dukung Efisiensi Distribusi BBM Nasional

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Tim peneliti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mendapatkan pendanaan Riset Produktif (RISPRO) Invitasi Inklusivitas dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan nilai mencapai Rp3,4 miliar. Riset yang diketuai oleh Ir. Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D., ini fokus mengembangkan alat monitoring filter clogging pada kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina.

Rois menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam substitusi solar menjadi biosolar BXX hingga B40 (40% biodiesel, 60% solar), dan bahkan direncanakan menjadi B50 tahun depan, menimbulkan tantangan baru pada sistem penyaringan bahan bakar. Karakteristik biodiesel yang berasal dari tumbuhan menyebabkan terjadinya penumpukan senyawa kimia yang dapat memblokir komponen filter solar, atau yang biasa disebut dengan istilah filter clogging.

“Tim kami berupaya mengembangkan alat yang dapat memberikan informasi kepada manajemen kapan waktu yang tepat untuk mengganti filter. Tidak terlalu cepat dan tidak terlambat, karena keduanya berdampak pada efisiensi dan distribusi BBM,” jelas Rois, Selasa (11/11).

Riset ini melibatkan 19 peneliti lintas disiplin dari berbagai fakultas, mulai dari Teknik Industri, Informatika, Ekonomi, Teknik Kimia, Teknik Mesin, hingga Teknik Elektro. Menurut Rois, kolaborasi tersebut menunjukkan semangat multidisipliner yang kuat di lingkungan UMS.

“Ini adalah riset multidisiplin sesungguhnya. Tahun pertama kami mendapat pendanaan Rp2,6 miliar dan setelah evaluasi oleh tim reviewer LPDP, kami direkomendasikan untuk melanjutkan ke tahun kedua,” tambahnya.

Pada tahap awal, pengembangan alat diuji menggunakan simulator kendaraan diesel yang merepresentasikan sistem mesin armada pengangkut BBM. Hasilnya dinilai baik dan siap untuk diuji pada kendaraan lapangan di tahap berikutnya.

“Harapan kami, di tahun kedua alat ini bisa teruji di lapangan, didaftarkan ke SNI dan e-katalog, serta dapat digunakan oleh rekanan Pertamina secara luas,” terang Rois.

Secara nasional, terdapat sekitar 3.000 truk pengangkut BBM Pertamina yang menjadi potensi penerapan hasil riset ini. Jika diimplementasikan, inovasi ini dapat mencegah kemacetan filter di tengah perjalanan dan menekan kerugian sosial maupun ekonomi akibat keterlambatan distribusi BBM.

“Program Penelitian melalui pendanaan RISPRO LPDP ini merupakan yang pertama kali diperoleh oleh tim peneliti UMS, dan nilainya pun cukup prestisius. Semoga menjadi langkah awal bagi penguatan riset inovatif di lingkungan UMS,” tutup Rois.

Salah satu anggota tim peneliti, Ir. Bana Handaga, M.T., Ph.D., menjelaskan bahwa riset ini terdiri atas beberapa bagian penting, mencakup sistem aliran bahan bakar, komposisi kimia B40, performa mesin, hingga sistem elektronik berbasis IoT.

“Tugas saya di bagian elektronik, yaitu mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi kesehatan filter bahan bakar. Alat ini memantau kondisi filter secara real time dan akan memberi peringatan jika filter mulai terganggu akibat kualitas bahan bakar yang menurun,” terang Bana.

Bana menambahkan, riset ini juga meneliti perubahan komposisi solar B40 setelah digunakan berulang kali, yang dikerjakan oleh tim kimia, sementara tim mesin mempelajari perilaku aliran bahan bakar terhadap kualitas mesin.

“Kami bekerja lintas bidang, dari kimia, mesin, elektro, industri, hingga ekonomi. Setiap bagian saling melengkapi agar hasil riset ini dapat diaplikasikan secara utuh,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA, salah satu reviewer LPDP, menyampaikan apresiasi atas capaian riset tim UMS.

“Kami melakukan monitoring dan evaluasi langsung di lapangan. Meskipun ada beberapa hal minor yang perlu disempurnakan, secara umum progresnya sangat baik. Kami sepakat untuk melanjutkan riset ini ke tahun kedua agar hasilnya benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujar Thamrin.

Riset yang bersifat produktif ini, lanjutnya, diharapkan mampu menghasilkan produk siap pasar dan memberikan kontribusi nyata terhadap efisiensi manajemen armada distribusi BBM di Indonesia. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!