32.1 C
Jakarta

Korban Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Tembus 604 Jiwa

Baca Juga:

PADANG, MENARA62.COM – Upaya penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus dikebut tim gabungan. Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (1/12) pukul 17.00 WIB, total korban meninggal dunia mencapai 604 jiwa, sementara 464 jiwa masih hilang.

 

BNPB bersama TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah fokus mempercepat pencarian dan pertolongan, pembukaan akses, serta penyaluran logistik ke wilayah terdampak.

 

Sumatra Utara: 283 Jiwa Meninggal, Akses Mulai Terbuka

 

Provinsi Sumatra Utara mencatat 283 korban meninggal, setelah tim SAR kembali menemukan sejumlah korban yang sebelumnya hilang. Korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Kota Padangsidimpuan, Deli Serdang, dan Nias. Sementara korban hilang mencapai 173 jiwa.

 

Ribuan warga mengungsi di berbagai daerah, dengan jumlah terbanyak di Tapanuli Utara (15.765 jiwa) dan Mandailing Natal (7.194 jiwa).

 

Tim gabungan berhasil membuka sebagian akses penting, termasuk jalur Tarutung–Padangsidimpuan dan Tarutung–Sibolga, yang kini dapat dilalui hingga Dusun Sibalanga Jae, Kecamatan Adiankoting.

 

Penyaluran Logistik

 

Pengiriman logistik tahap pertama ke Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan telah 100% tersalurkan.

 

Distribusi ke Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, dan Nias Selatan masih terkendala akses darat. Sebagai alternatif, pengiriman udara menggunakan tiga helikopter BNPB dan TNI AD terus dilakukan, termasuk untuk wilayah terisolasi seperti Sopotinjak dan Muara Siabu.

 

Dukungan Pemerintah Pusat

 

BNPB mengerahkan 20 personel tambahan di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, sementara TNI/Polri menurunkan lebih dari 500 personel di beberapa titik.

 

Presiden Prabowo turut mengirim bantuan berupa 33 alat komunikasi, 33 genset, 14 perahu LCR, 750 dus mie instan, serta 129 tenda untuk masyarakat terdampak.

 

Aceh: 156 Meninggal, 181 Hilang, Infrastruktur Lumpuh

 

Hingga Senin sore, Provinsi Aceh mencatat 156 jiwa meninggal dunia dan 181 jiwa hilang, tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.

 

Jumlah pengungsi mencapai 479.300 jiwa, terbesar di Aceh Utara (107.305 jiwa).

 

Akses Transportasi Terputus

 

Sebagian besar jalur utama di Aceh lumpuh total, antara lain:

 

Perbatasan Sumatra–Aceh Tamiang

 

Gayo Lues–Aceh Tamiang

 

Bireuen–Takengon

 

Bener Meriah–Bireuen

 

 

Jalur Banda Aceh–Lhokseumawe masih terputus, namun terdapat jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Awe Geutah dengan akses terbatas. Kementerian PUPR mempercepat pemulihan infrastruktur vital tersebut.

 

Telekomunikasi dan Logistik

 

BNPB mengaktifkan jaringan komunikasi darurat Starlink di delapan kabupaten/kota, termasuk Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bener Meriah.

 

Distribusi bantuan dilakukan melalui jalur laut menggunakan Kapal Express Bahari dari Pelabuhan Krueng Geukeuh ke Kuala Langsa, membawa hygiene kit, sembako, selimut, dan makanan siap saji.

 

Pengiriman udara juga menyasar wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues dan Aceh Tamiang.

 

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dijalankan dengan pesawat Cessna Caravan menggunakan 1.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO.

 

Sumatra Barat: 165 Meninggal, 114 Hilang

 

Di Sumatra Barat, jumlah korban mencapai 165 jiwa meninggal dan 114 jiwa hilang, tersebar di Agam, Padang Panjang, Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.

 

Total pengungsi mencapai 122.683 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Pesisir Selatan dan Tanah Datar.

 

Bantuan Mengalir via Udara dan Laut

 

BNPB bersama TNI dan Basarnas menyalurkan bantuan sebanyak 4 ton logistik ke Solok, Agam, dan Pasaman Barat, berisi makanan kemasan, beras, kasur, air mineral, bahan makanan, dan obat-obatan.

 

Pengiriman jalur laut juga difokuskan ke Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, yang masih terisolasi akibat akses jalan tertutup.

 

BNPB: Penanganan Terus Dipercepat

 

BNPB memastikan operasi pencarian korban, pembukaan akses wilayah, pemulihan layanan vital, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terus dilakukan bersama TNI/Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan, serta mitra internasional.

 

Pembaruan penanganan bencana akan disampaikan secara berkala oleh Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (*/rls)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!