JAKARTA, MENARA62.COM – Untuk mengoptimalkan penanganan anak dengan gizi buruk di kabupatem Asmat, dokter spesialis anak di RSUD Agats ajarkan cara mrmbuat susu yang benar kepada orangtua. Ini penting sebab dalam kenyataannya banyam orangtua di Asmat yang tidak paham cara membuat susu yang benar.
“Edukasi dan memberi contoh membuat susu, karena banyak orang tua yang tidak paham membuat susu. Hal ini berpengaruh pada asupan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak,” kata dokter spesialis anak, Dimas Dwi Saputro, di Asmat dalam siaran persnya, Jumat (19/1).
Selain itu, Dimas juga akan memberikan edukasi hal-hal dasar yang menjadi pencegah timbulnya penyakit seperti, yakni perilaku hidup bersih sehat, seperti cuci tangan yg baik dan benar, etika batuk di tempat umum agar tidak menjadi sumber penularan penyakit.
Dimas pun memastikan pemberian makan tepat jadwal kepada pasien, tepat jumlah, dan tepat kebutuhan. Hari ini telah dilakukan visitasi pasien di rawat inap, selain penderita campak dan gizi buruk, adapula pasien yng terkena penyakit malaria, diare akut, pneumonia, dan anemia berat.
“Di ruang bayi ada bayi prematur kembar usia kehamilan 31 minggu, beratnya 900 gram dan 1000 gram. Saat ini keduanya masih dipantau karena risiko hipotermia, kuning (hiperbilirubinemia),” jelas Dimas.
Kondisi secara umum semua pasien anak stabil, Dimas mengatakan, ada 3 pasien anak Hb di bawah 4. Kebetulan dengan gizi buruk sehingga memerlukan transfusi. Trasnfusi pun kami berikan dengan peralatan sederhana tapi optimal.
“Pasien rawat inap didominasi anak-anak, namun ruang isolasi untuk campak tidak ada, sehingga kami membuat ruang rawat khusus anak sakit campak,” ucap Dimas.
Dimas berharap adanya edukasi yang dilakukan kepada ibu pasien dapat meningkatkan pemahaman soal pentingnya asupan gizi anak dan menjaga kesehatan keluarga.