33.1 C
Jakarta

Guru Muhammadiyah Solo Adakan Tahsin dan Buka Bersama

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta mengadakan Program Tahsin Tilawah (PTT) dan buka bersama bagi guru Muhammadiyah, Sabtu (2/6/2018). Acara ini diikuti 80 guru Al Islam Kemuhammadiyahan.

Acaara yang digelar di Gedung Pusdiklat Darmo Tjahjono Jl. DI Panjaitan No. 4 Margorejo, Gilingan, Banjarsari ini, menghadirkan penceramah H Tridjono, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah. Ia mengangkat tema menjadi guru yang profesional. Sebelumnya, diisi materi evaluasi pelatihan tahsin tilawah.

”Guru-guru pendidikan agama Islam, harus mengetahui dasar-dasar tahsin Qur’an,” ujar ustadz Salim, salah satu tim PTT di sela pembelajaran klasikalnya.

Ia menjelaskan, kisi-kisinya pertama, dibidang tajwid seperti makharijul huruf, shifatul huruf, ahkamul huruf, ahkamul mad wal qasr, tamamul qira’ah.  Kedua, bidang fashahah. Khusus fashahah ada lima hal yang harus peserta ketahui, yaitu hukum waqaf dan ibtida’, mura-atul huruf wal harakat, mura-atul kalimat wal ayat, penguasan nafas dan keindahan bacaan. Ketiga, makro soal yang harus diujikan dari surat wajib Qs. “Al Fatihah, 1 halaman dari Juz 30, 1 halaman dari juz 1 serta peserta membaca makro’ sesuai yang diberikan penguji ,” kata ustadz Salim.

Sementara itu H Tridjono di depan hadirin yang terdiri dari guru SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK,  mengajak agar terus belajar. ”Banyak masyarakat yang kepengin ngajinya bagus, shalatnya baik,” katanya.

Ia mengatakan, pendidik profesional itu meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi. Kriteria itu, menurutnya dapat dipelajari dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Menurut dia, secara prinsip guru harus punya bakat, punya minat, memiliki panggilan jiwa, idealisme. ”Memiliki kompetensi, memiliki kesempatan mengembangkan profesionalisme, latar belakang linier, komitmen dibidang pendidikan, keimanan, ketaqwaan, aklaqul karimah, dan apabila ada tugas apapun jangan ditolak,” terangnya.

Dia juga mengungkapkan, guru harus mengikuti organisasi, salah satunya PGRI. Selain itu, ia juga mengingatkan, orang tua memilih sekolah diantaranya karena alasan disiplin, akademik, alumni, dan lain sebagainya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!