JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengharapkan pembelajaran jangan terlalu kaku pada ketetapan kurikulum. Sebaiknya pembelajaran harus fleksibel.
Karena itu para kepala sekolah harus dapat membantu para guru memahami perannya sebagai pendidik, bukan sekadar pengajar.
“Maka, pembelajaran yang diterapkan di sekolah haruslah fleksibel. Serta mampu memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan,” kata Mendikbud seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/6).
Pihak Kemendikbud lanjutnya telah menggulirkan beragam kebijakan dalam rangka merestorasi pendidikan nasional melalui sistem persekolahan, mulai dari revitalisasi komite sekolah, kemudian pengaturan hari sekolah yang diperkuat oleh Instruksi Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Kemudian, kata dia, penerapan sistem zonasi, dan penyesuaian beban kerja guru, serta penguatan peran kepala sekolah.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan saat ini terdapat sekitar 78.000 sekolah yang memasuki tahap akhir implementasi kurikulum 2013.
“Tahun ini adalah tahun terakhir pelatihan dan pendampingan kurikulum 2013. Tahun ini semua sekolah harus menggunakan kurikulum 2013 tanpa kecuali,” ujar Dirjen Dikdasmen.
Pendampingan sekolah penerima bantuan akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2018. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman mengenai kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan.
Untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah. Para pendamping diharapkan dapat mencermati dengan mendalam terkait apa saja yang terjadi di kelas, katanya.