JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan Rp250 miliar untuk perbaikan rumah rusak akibat gempa Lombok dan sekitarnya.
“Upaya mempercepat perbaikan rumah terus dilakukan. BNPB sudah mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk bantuan perbaikan rumah,” kata Sutopo melalui pesan tertulis di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/8).
Sutopo mengatakan di beberapa tempat terdampak gempa telah dibangun 20 unit rumah contoh dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Untuk membantu percepatan pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengerahkan 400 insinyur.
“Saat ini masih dilakukan rekrutmen 135 orang tenaga fasilitator pendamping. Perbaikan perumahan dan permukiman akan dikerjakan masyarakat dengan menggunakan pola Rehabilitasi dan Rekonstruksi Permukiman Berbasis Komunitas atau Rekompak,” jelas Sutopo.
Menurut Sutopo, pola tersebut telah berhasil diterapkan setelah bencana gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 2006, setelah letusan Gunung Merapi 2010, setelah gempa Pidie Jaya 2016 dan lainnya.
Sementara itu, perbaikan darurat fasilitas umum, seperti pasar, sekolah, puskesmas dan perkantoran juga dilakukan agar kegiatan masyarakat dapat segera berjalan kembali.
Sebagian masyarakat telah kembali melakukan kegiatan di pasar, ladang, kebun dan lahan pertaniannya. Meskipun tinggal di pengungsian atau tenda pada malam hari, saat siang hari mereka tetap bekerja.