SERANG, MENARA62.COM – Banjir di wilayah Serang dan sekitarnya terus meluas akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (23/12). Akibatnya, sebanyak 1 818 jiwa terpaksa mengungsi di SDN Suka Maju dan Desa Batukuwung. Tercatat sekitar 200 rumah terendam banjir setinggi antara 50 cm hingga 100 cm.
“Intensitas hujan tinggi membuat sungai Cikalumpang meluap, melanda pemukiman warga,” kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam siaran persnya, Kamis (27/12).
Padahl lanjut Sutopo, warga di lokasi tersebut sebelumnya dilanda musibah tsunami. Belum usai trauma tsunami, kini mereka harus menghadapi bencana banjir.
Dari 1.818 orang pengungsi, sebanyak 1.658 orang atau 297 KK mengungsi di SDN Suka Maju Sedangkan 70 KK atau 160 jiwa mengungsi ditempat yang aman di Ds. Batukuwung.
BACA JUGA: |
BPBD Serang bersama TNI, Polri, SKPD dan relawan melakukan evakuasi. Bantuan logistik diberikan kepada masyarakat terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa dari banjir yang terjadi.
Sementara itu, penanganan darurat tsunami yang menerjang Pantai Anyer dan Cinangka di wilayah Serang masih dilakukan. Tercatat 25 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 83 orang mengungsi. Kerusakan fisik masih dilakukan pendataan.
Evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terus dilakukan. Penanganan pengungsi dan layanan kesehatan juga dilakukan. Aparat gabungan bersama relawan dan masyarakat mulai membersihkan lingkungannya dari puing-puing bekas tsunami.
Wilayah Serang memang rawan bencana, baik gempa, tsunami, banjir, kekeringan dan puting beliung. Pembangunan hendaknya benar-benar mengindahkan peta bahaya bencana ke dalam tata ruang dan diimplementasikan secara ketat.