JAKARTA, MENARA62.COM – Yenny Wahid, putri almarhum Gus Dur menghadiri acara Doa Bersama Lintas Agama bertajuk Satukan Doa Satukan Negeri Satu Indonesia yang digelar Alumni UGM Pilih Jokowi (AUpJ), Sabtu (30/3/2019). Kegiatan yang digelar di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat tersebut diikuti alumni UGM dari berbagai wilayah dan lintas profesi juga beragam agama.
Mengenakan baju merah dan kerudung merah, putri almarhum Gus Dur tersebut menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan Doa Bersama yang digagas alumni UGM. Doa yang melibatkan berbagai agama yang ada di Indonesia tersebut tentu sangat penting untuk Indonesia yang akan segera melaksanakan pesta demokrasi 17 April mendatang.
Yenny memuji berbagai capaian pembangunan Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi. Menurutnya Jokowi adalah presiden yang smart, bijaksana, dan merakyat.
“Jokowi juga presiden yang anti korupsi. Karena itu perlu kita dukung untuk melanjutkan kepemimpinannya lima tahun mendatang,” kata Yenny.
Dalam kegiatan Doa Bersama tersebut ribuan ungkapan tentang Indonesia masa depan, tentang Indonesia yang lebih maju, Indonesia yang lebih sejahtera, aman, damai dan sentausa serta ungkapan-ungkapan optimis lainnya dirangkai oleh peserta pada papan yang terpampang di halaman.
Ketua Panita acara, Agus Awali mengatakan bahwa acara Doa Bersama ini dimaksudkan sebagai upaya untuk terus menggaungkan energi optimisme, baik bagi Paslon 01 Jokowi – Ma’ruf Amin maupun segenap pendukungnya.
“Bukan hanya optimisme dalam memenangkan Jokowi –Ma’ruf melainkan optimisme dalam membangun negeri ke depan. Kami meyakini bahwa memberikan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf bukan demi kemenangan dalan kontestasi Pemilu 2019 semata, melainkan demi merawat NKRI dan menjaga Indonesia. Etos kerja kerja kerja yang menjadi penggerak kita semua selama ini dan ke depan, juga harus dibarengi dengan doa,” katanya.
Doa Bersama Lintas Agama dengan tajuk Satukan Doa Satukan Negeri Satu Indonesia ini tidak hanya dihadiri alumni UGM dan Perguruan Tinggi lainnya tetapi juga Komunitas Pengamen dan Pedagang Kaki Lima di DKI Jakarta.
Agus Awali mengatakan bahwa kehadiran para alumni UGM di dan alumni berbagai Perguruan Tinggi ini merupakan bentuk dukungan kepada Jokowi.
“Namun kegiatan bersama ini bukanlah kampanye, dan bukan pula bagian dari kegiatan timses. Ini murni inisiatif kami. Kami tegas memberlakukan aturan bahwa peserta dilarang membawa atau mengenakan atribut partai apalagi APK (Alat Peraga Kampanye). Tapi kami tidak menghalangi peserta yang akan hadir mengenakan kaos yang menggambarkan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf Amin. Dan itu lebih sebagai penanda komunitas yang memudahkan setiap koordinatornya membantu Panitia dalam hal ketertiban dan kelancaran acara,” katanya.”
Doa bersama lintas agama Umbul Donga atau memanjatkan doa dikemas dengan prosesi yang juga mengakomodir tradisi. “Ada lima tumpengan. Kita semua mestinya tahu kenapa lima, yakni Pancasila. Dan tumpeng ini bukan tumpeng nasi kuning seperti biasa, melainkan tumpeng sega abang sega putih (tumpeng nasi merah nasi putih – red). Tumpengan merah putih adalah simbol semangat kami, simbol kecintaan kami pada NKRI. Doa kami adalah doa untuk Indonesia,” tegas Koordinator Acara Ondo Sirait.