JAKARTA, MENARA62.COM – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) berkomitmen terus membantu mempromosikan produk-produk kreatif yang dihasilkan para pengusaha wanita Indonesia. Dengan cara demikian maka pengusaha wanita Indonesia akan memiliki jejaring yang solid dan saling mendukung di pasar nasional untuk menuju pasar global.
“Sudah 18 tahun kami menggelar Kowani Fair yang tujuan utamanya adalah membantu para anggota, juga binaan Kowani, para pengusaha wanita untuk memasarkan produknya,” kata Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, usai membuka Kowani Fair 2019 di Sme Tower, Jaksel, Kamis (4/4/2019).
Kowani Fair, sebuah ajang pameran dan bazaar produk kreatif Indonesia diakui Giwo terbukti mampu menciptakan jalur komunikasi antara produsen, penjual dan pembeli untuk melakukan kerjasama maupun transaksi jual beli. Karena itulah sejak pertama digelar tahun 2000, Kowani Fair terus diminati pengusaha wanita Indonesia. Mereka tidak hanya berjualan produk. Lebih dari itu, mereka memanfaatkan Kowani Fair untuk menjajaki kerjasama dengan pengusaha lain, juga dengan pengunjung.
BACA JUGA:
Tahun ini Kowani Fair mengambil tema Dengan Semangat Ibu Bangsa Kowani Mempersiapkan Generasi Masyarakat Industri 4.0. Tema ini menurut Giwo sangat tepat ditengah upaya Kowani untuk menggelorakan kembali semangat wanita Indonesia dalam perannya sebagai Ibu Bangsa.
“Kowani Fair dan berbagai kegiatan Kowani kami gelar untuk mendedikasikan diri kepada para pendiri Kowani, para pejuang yang telah mencetuskan ide dan konsep Ibu Bangsa,” tambah Giwo.
Menurut Giwo, Kowani yang kini telah menjadi organisasi federasi terbesar di dunia dengan 91 organisasi perempuan sebagai anggota, tidak terlepas dari perjuangan para foundhing mother, pendiri Negara, para pahlawan perempuan Indonesia.
Sementara itu. Hj Ony Jafar, Ketua Panitia Kowani Fair 2019 menyampaikan bahwa era digitalisasi 4.0 telah membawa konsekuensi hampir di semua lini kehidupan. Tidak terkecuali lini perdagangan dan bisnis.
“Jika dulu orang harus pergi ke toko, ke mal atau ke pasar untuk mendapatkan barang yang diinginkan, untuk belanja, maka sekarang sudah tidak perlu lagi,” katanya.
Teknologi informasi memberikan kecenderungan orang untuk berbelanja melalui online. Akibatnya sebagian besar pasar, toko dan pusat perbelanjaan lebih sepi dibanding era sebelumnya.
“Jadi tidak benar bahwa tutupnya mall, toko atau sepinya pusat perbelanjaan karena daya beli masyarakat yang turun. Sejatinya itu lebih banyak dipengaruhi oleh gaya belanja masyarakat yang serba online,” tambahnya.
Kondisi tersebut lanjut Hj Ony tentu harus diantisipasi oleh pengusaha perempuan Indonesia. Bahwa mereka dituntut untuk melek teknologi, memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak usahanya.
Kowani Fair 2019 yang berlangsung 4-7 April membuka 120 stand bagi pengusaha wanita Indonesia yang sebagian besar diikuti oleh organisasi anggota Kowani. Berbagai produk mulai dari fesyen, perhiasan, perlengkapan shalat, sembako, buah-buahan, produk olahan hingga kuliner tersedia di Kowani Fair yang mengambil lokasi di Gedung Sme Tower (Smesco).
Selain itu terdapat pula produk-produk unggulan dari UKM binaan BUMN, Perbankan, Binaan Asosiasi, Himpunan dan gabungan pengusaha.
Selama 4 hari berlangsung, Kowani Fair 2019 ditargetkan dikunjungi 5.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp10 miliar.
Kowani Fair 2019 dimeriahkan pula dengan peragaam busana, talkshow dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Kowani juga mendatangani kerjasama dengan Indonesia Healthcare Forum (Indo HCF) atau Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) dan PT Aldomoru selaku pemilik live streaming tv dengan nama produk AMTV dalam pembuatan dan pendistribusian Kowani TV.
BACA JUGA: