MALANG, MENARA62.COM — Dua robot karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi juara dan runner up pada kontes robot internasional di Trinity College Amerika Serikat, Sabtu-Ahad (1-2/4/2017). Tim InaMuh sebagai juara 1 dan Tim Unmuh Malang juara 2 pada kontes bertajuk Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC).
Dijelaskan dosen pembimbing sekaligus ketua rombongan, Ir Alik Ansyori Alamsyah, MT, Tim InaMuh tidak hanya sebagai juara, tetapi juga terpilih sebagai pemenang poster terbaik. Kemenangan ini memang sudah diprediksikan Alik sebelum berangkat ke Amerika Serikat.
Robot UMM, kata Alik, memiliki beberapa keunggulan dilihat dari beberapa aspek. Dari segi desain, robot UMM memiliki dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan robot lain. Dimensi yang kecil ini membuat robot UMM dengan mudah menghindari halangan yang berada dalam arena. Pada kompetisi TCFFHRC, ujar Alik, misi yang harus dilakukan adalah mencari dan memadamkan api lilin di arena lapangan. Robot yang paling cepat memadamkan lilin akan dinyatakan sebagai pemenang.
Di final, kata Alik, Tim UMM bersaing dengan sejumlah kontestan lainnya yang telah diseleksi di negaranya masing-masing. Di antaranya dari Kanada, Tiongkok, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Ada dua hal yang menjadi keunggulan robot-robot UMM, yaitu kecepatan dan ketepatan. Hal itu lantaran robot UMM dibekali dengan sepuluh sensor, yaitu delapan sensor ultrasonik dan dua sensor infra merah sebagai sensor jarak. Sensor-sensor tersebut digunakan agar mudah mendeteksi posisi lilin dan dapat menjangkau lilin dengan cepat dan tepat.
Selain itu, robot UMM juga dibekali sensor flame UVTRON-R9454 untuk mendeteksi api lilin. Sensor ini sangat baik jika dibandingkan dengan sensor flame yang lain, karena mampu menangkap cahaya ultraviolet dengan jangkauan spektrum185 nanometer (nm) sampai 260 nm, di mana jangkauan itu hanya dimiliki oleh gas api.
Rektor UMM, Fauzan merasa bangga terhadap prestasi yang diraih mahasiswanya. Ia mengatakan, semua mahasiswa yang bertanding ke tingkat apapun akan diapresiasi oleh UMM. Semuanya diberikan beasiswa berupa bebas tanggungan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Selain itu, semua karya yang telah dibuat oleh mahasiswa ini nantinya akan dipamerkan dalam festival inovasi dan karya. “Agustus nanti akan digelar festival itu untuk memacu semangat yang lain agar terus menciptakan inovasi dan karya,” jelas Fauzan.