Yogyakarta, MENARA62.COM– Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun lebih kini memasuki babak baru yaitu proses vaksinasi warga masyarakat untuk membentuk kekebalan komunitas. Dengan kekebalan komunitas tersebut diharapkan dapat menghambat laju penyebaran Covid-19 bahkan menurunkan tingkat penularannya.
Masalah yang timbul adalah tidak mudah meyakinkan warga masyarakat untuk mengikuti vaksinasi yang sudah diprogramkan pemerintah. Untuk itu dibutuhkan teladan dari para tokoh terkemuka dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi. Para tokoh tersebut bisa tokoh politik, agama, adat, partai dan termasuk para dokter.
Para tokoh agama, komunitas dan organisasi berbasis agama mempunyai tanggung jawab besar dalam ikut serta mensukseskan program vaksinasi yang digulirkan pemerintah. Apalagi di Indonesia, para kyai, ustadz dan ormas keagamaan selama ini terbukti mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Muhammadiyah sejak awal mendukung langkah-langkah pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai langkah seperti pembentukan Pusat Komando COVID-19 untuk mendukung pengobatan di rumah sakit, menyebarluaskan pedoman kegiatan keagamaan yang didukung oleh sains dan menyediakan paket air, sanitasi dan kebersihan (WASH), makanan dan dukungan keuangan kepada yang paling rentan dan terlantar, terkini adalah pelaksanaan vaksinasi.
Demikian disampaikan Ketua Muhammadiyah Convid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin dalam jumpa pers hari ini, Rabu (31/03/2021). “Muhammadiyah melalui MCCC aktif dalam gerakan vaksinasi di Indonesia setelah dinyatakan halal oleh MUI dan aman oleh BPOM. Bahkan para pimpinan dari Ketua Umum dan 13 pimpinan lainnya serta pimpinan majelis, lembaga, ortom tingkat pusat dan wilayah telah divaksin,” katanya.
Menurut Agus Samsudin, sejauh ini 84 Rumah Sakit Muhammadiyah ‘Aisyiyah (RSMA) dan tenaga kesehatan dari 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) terlibat dalam vaksinasi di Indonesia. “Total ada 178.000 warga telah divaksin oleh RSMA dan PTMA bekerja sama dengan Kemenkes dan dinas kesehatan propinsi. Untuk vaksinasi tersebut, Muhammadiyah menerima vaksin-vaksin yang ada dengan syarat asal sudah dinyatakan halal oleh MUI dan aman oleh BPOM,” imbuhnya.
Terakhir Agus Samsudin juga menyampaikan usulan kepada pemerintah dan himbauan kepada masyarakat. “Kami mengusulkan agar pemerintah menambah sasaran vaksinasi. Selain lansia, tenaga pendidik dan relawan umum juga para pengurus tempat ibadah dan para siswa di satuan pendidikan juga harus segera divaksin. Untuk warga masyarakat yang belum divaksin agar bersedia divaksin dan RS Muhammadiya Aisyiyah siap membantu vaksinasi,” pungkasnya.(*)
(Budi Santoso, S.Psi., M.KM.-Tim Media MCCC PP Muhammadiyah)