27.9 C
Jakarta

Alat Pengolah Air Minum Berbasis Teknologi Reserve Osmosis Diresmikan

Baca Juga:

JOMBANG, MENARA62.COM– Alat produksi air siap minum berbasis Teknologi Reserve Osmosis diresmikan penggunaannya di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Jombang, Surabaya. Teknologi Reserse Osmosis tersebut kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir merupakan hasil inovasi Teknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Menristekdikti mengapresiasi lahirnya produk inovasi dari perguruan tinggi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

“Ada alasan penting saya menugaskan PPNS untuk mengimplementasikan hasil inovasinya di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, agar ilmu yang dimiliki dapat ditularkan dan juga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat  pesantren,” ujar Menristekdikti didampingi Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe

Lebih lanjut Menristekdikti mengatakan akan terus mendukung pengembangan teknologi ini agar dapat diterapkan dan diimplementasikan ke masyarakat lebih luas. “Kementerian akan membantu pengembangan Inovasi Reverse Osmosis dengan dukungan pemberian alat dan pengurusan Hak Paten serta sertifikasi dan standardisasi dari BSN,” ujar Nasir

Menteri Nasir berharap dengan adanya pemasangan alat ini memacu para santri untuk lebih giat belajar. Para santri setelah selesai menimba ilmu di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif diharapkan mampu berkontribusi bagi kemajuan masyarakat.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa jumlah Perusahaan Pemula berbasis Teknologi (PPBT) pada tahun ini sebanyak 400 PPBT. Jumain menambahkan bahwa Pondok Pesantren juga merupakan entitas penting dalam tumbuh kembangnya PPBT di Indonesia.

“Pada tahun 2018 akan mengalami peningkatan menjadi 900 PBBT, dan sebanyak 20% dari jumlah itu akan dikembangkan di Pondok Pesantren,” imbuh Jumain.

Jumain menjelaskan bahwa alat yang telah dihasilkan oleh PPNS akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat pesantren karena akan menghemat biaya pengolahan air.

“Selain itu tujuan kami memilih pondok pesantren sebagai tempat implementasi hasil inovasi teknologi tersebut adalah dalam rangka alih teknologi guna meningkatkan ilmu pengetahuan  serta membangun kewirausahaan di lingkungan ponpes, “ tutup Jumain.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!