27.5 C
Jakarta

Bahagianya Ketaatan

Baca Juga:

‎“…dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung (bahagia).”‎
‎(Q.S. Al-Baqarah: 189)‎

Tidak ada yang lebih membahagiakan seorang hamba, selain ‎mendapatkan karunia nikmat berupa limpahan kasih sayang dari Rabb-nya. ‎Ketika rahmat-Nya tercurah, maka kehidupan ini terasa indah. Ketika kasih ‎sayang-Nya terlimpah, hidup akan penuh berkah.‎

Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar rahmat atau kasih sayang ‎Tuhan tercurah bahkan melimpah ruah kepada kita?‎

Dari penelusuran penulis atas sejumlah ayat al-Qur’an, jawaban atas ‎pertanyaan tersebut adalah: Ketaatan. Ya, hanya dengan ketaatan kepada ‎Sang Khalik, karunia rahmat-Nya akan melimpah, kasih sayang-Nya akan ‎tercurah mengiringi hari-hari kita.‎

Rahmat atau kasih sayang ini sangat luas maknanya. Solusi atas ‎segala persoalan hidup, rezeki yang datang tanpa diduga merupakan bagian ‎dari rahmat Allah. Sebagaimana firman-Nya yang termaktub dalam Q.S. Ath-‎Thalaq ayat 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan ‎mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada ‎disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya ‎Allah akan mencukupkan (keperluan)nya…”‎

Pada ayat tersebut Allah SWT. memberikan garansi kepada siapa saja ‎yang taat kepada-Nya, yakni bertakwa dengan setia menjalankan perintah ‎dan seruan-Nya, serta penuh keteguhan dan kesabaran menjauhi larangan-‎Nya, akan diberikan jalan keluar atas setiap persoalan yang menimpanya, ‎serta diberikan rezeki dari jalan dan dengan cara yang tidak disangka-sangka. ‎Selanjutnya, buah dari ketaatan itu, yaitu sikap tawakkal kepada Allah, akan ‎menghadirkan kecukupan dalam setiap aspek kehidupan yang dijalaninya.‎

Sungguh, betapa bahagianya orang-orang yang taat kepada Allah. ‎Allah akan selalu hadir untuknya, selalu menemaninya, terus-menerus ‎mengulurkan ‘tangan-Nya’, menenangkan hatinya ketika dirundung masalah, ‎menenteramkan batinnya ketika didera persoalan, mendamaikan jiwanya ‎ketika diliputi kesedihan.‎

Bahagianya ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, hanya dirasakan ‎oleh mereka yang menjalankan ibadah penuh rasa cinta kepada Sang Khalik ‎dan kekasih-Nya, yakni Rasulullah Saw. Taat yang membahagiakan adalah ‎ketika ibadah bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kesadaran. Taat yang ‎membahagiakan adalah ketika menjalankan syariat-Nya karena cinta, bukan ‎karena takut. Taat yang membahagiakan adalah ketika seluruh aktivitas ‎kehidupan yang kita jalani hanya mengharap rida-Nya, bukan karena pamrih ‎kepada manusia.‎

Ruang Inspirasi, Ahad (5/7/2020).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!