30.2 C
Jakarta

Belajar Pemanfaatan Sampah, Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Kunjungi Bank Sampah Rukun Santoso

Baca Juga:

 

KLATEN, MENARA62.COM – Edukasi tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah saat ini terus dikembangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan murid kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, mereka melakukan kunjungan praktik di Distro Produk Kerajinan Komunitas Pengelola Sampah Rukun Santoso, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (26/5/2023).

Koordinator kelas IV, Retno Indriyanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini dalam rangka menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Tujuan kegiatan outing project ini agar murid mengetahui proses pengolahan dan pemanfaatan sampah menjadi barang baru yang bernilai ekonomis tinggi.

“Sampah yang kerap membikin masalah kini bisa disulap menjadi pundi-pundi rupiah, murid praktik secara langsung membuat aneka produk kreasi dari hasil daur ulang sampah, seperti aneka tas, dompet, topi, baju, serta wayang kulit yang terbuat dari kardus,” imbuhnya.

Sriyono, pendiri komunitas bank sampah Rukun Santoso, menyambut kedatangan murid kelas IV dengan ramah.

Dalam sambutannya, Sriyono menjelaskan ide awal terbentuknya komunitas bank sampah, pelatihan terpadu bagi paguyuban ibu rumah tangga, proses pengolahan dan pemilahan sampah, proses produksi, serta pemasaran hasil produk bank sampah.

“Awalnya sampah menjadi sumber masalah kini bisa mendatangkan berkah bagi ibu-ibu Desa Karanglo. Sampah yang dikelola di sini berupa sampah layak kreasi, yakni sampah yang tidak laku jika dijual ke tukang rongsok seperti bungkus kopi, snack, sampo, dan deterjen,” terangnya.

Kegiatan pembuatan kreasi barang bekas diawali dengan pembagian tiga kelompok besar. Setiap kelompok didampingi empat orang dari kelompok paguyuban ibu rumah tangga bank sampah Rukun Santoso.

Kelompok pertama membuat kerajinan gantungan kunci, kelompok kedua membuat gelang, kelompok ketiga membuat bros. Barang bekas yang dibuat berasal dari bungkus kemasan makanan yang mengandung aluminium foil.

Kelompok yang sudah menyelesaikan produk kerajinan barang bekas, secara bergiliran akan berpindah membuat produk baru dari kelompok yang lain.

Kawuryani, selaku ketua paguyuban ibu rumah tangga bank sampah Rukun Santoso, mengatakan pemilihan sampah yang mengandung aluminium foil karena lentur, mudah dibentuk, awet, dan berwarna mengkilat, sehingga menarik mata para pembeli.

Salah satu murid kelas IV, Luqman Bariq Pradipta, mengaku sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan outing project kali ini.

“Produk kreasi hasil pengolahan sampah ini ternyata tidak hanya dipasarkan di Indonesia, tetapi merambah ke mancanegara, seperti Perancis dan Belanda. Tepat rasanya, jika harga jualnya mahal karena sebelum diolah sampah itu akan lebih dahulu dipilah, dicuci, dikeringkan, dan digunting sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!