27.3 C
Jakarta

Bolehkah Pasien Covid-19 Tidak Berpuasa Ramadhan?

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Ibadah puasa pada Ramadhan tahun ini akan dilakukan ditengah mewabahnya Covid-19. Terdapat banyak pertanyaan dari masyarakat, apakah orang yang terkena Covid-19 boleh tidak berpuasa? Termasuk tenaga medis yang tengah bertugas menangani pasien Covid-19.

Pimpinan Pesantren Syawarifiyyah Rorotan Jakarta Utara, Ustad Abul Hayyi Nur, S.Pd.I, S.Sos menjelaskan bahwa meski sedang terjadi pandemi dan masyarakat tengah berjuang untuk menjaga imunitas tubuh dengan cara konsumsi makanan bernutrisi, tetapi bagi muslim yang sehat dan tidak terinfeksi virus tetap wajib menjalankan puasa Ramadhan.

“Ini merujuk kepada Lembaga Fatwa mesir Darul Ifta menekankan tiga hal terkait puasa Ramdahan saat pandemic covid 19,” kata Ustadz Hayyi pada video teleconverence terkait Puasa: Puasa: Sehat dan Menyehatkan, yang digelar Yayasan Masyarakat Sadar Gizi, Rabu (22/4/2020).

Bagi mereka yang terinveksi virus corona, lanjut Ustadz Hayyi bisa tetap menjalankan puasa atau membatalkan puasa. Semua tergantung saran dokter. Karena dokter yang mengetahui kondisi kesehatan dan kemapuan tubuh pasien untuk menjalankan puasa.

Sedang para dokter dan perawat yang terpapar Covid-19 boleh tidak berpuasa Ramadhan sebab justru akan berbahaya bagi mereka. Tetapi mereka tentu wajib menggantinya dihari lain setelah Ramadhan berakhir.

Hal tersebut merujuk pada Al Qur’an surat Al Baqaroh ayat 184 yang berbunyi :

أَيَّامٗا مَّعۡدُودَٰتٖۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدّة من أيَّامٍ أخر وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِينٖۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرٗا فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS.Al-Baqarah:184).

Bagaimana puasa yang dilakukan Rasulullah SAW ?

Ustad Hayyi menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan Rasulullah adalah dengan memaksimalkan waktu siang hari dan memanfaatkan waktu malam hari hanya untuk ibadah kepada Allah SWT. Diantaranya:

  1. Berniat Puasa sebelum subuh atau semenjak malam tiba

عن حفصة أم المؤمنين رضي الله عنها : أنّ رسول الله صلم قال : لم يُبَيِّتَ الصِّيَامَ مِنَ الَّيْلِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Dari Hafsah Ummul Mukminin r.a  Rasululloh SAW bersabda : Barang siapa yang belum berniat untuk berpuasa (wajib) pada malam hari, maka tidak sah puasanya. H.R. An Nasai)

  1. Menyegerakan berbuka dan mengakhiri Sahur

عَنْ عُمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُوْلَ الله ِصَليَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَصْلُ مَابَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكَلَةُ السَّحَرَ

Dari Amru bin Ash r.s bahwasanya Rasulullih SAW bersabda : Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur (H.R. Muslim)

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَليَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسِحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً

Anas ra berkata Rasulullloh SAW bersabda  Makan sahurlah kalian karena didalamnya terdapat berkah. (H.R. Bukhori Muslim).

2. Memperbanyak doa dan amal ibadah-ibadah dalam waktu berpuasa dan menghidupkan malam-malam didalam bulan Ramadhan.

Namun Bagaimanakah cara sahur Rasul Muhammad SAW? Ternyata Rasulullah mengakhiri sahurnya saat mendekati imsak atau adzan subuh.

Ustad Hayyi menambahkan, dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat muslim harus melakukannya hanya karena Allah dengan niat dan ikhlas.

“Di balik perintah dan larangan Allah pasti ada hikmah. Kita ikuti dan kita jalani Insyaallah berkah bagi semua umat,” tutupnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!