32.5 C
Jakarta

“Buku Mentari” Panduan Belajar Astronomi bagi Tunanetra

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Empat mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Ricka Tanzilla, Ratnawati, Putri Maghfirotul Hasanah, dan Titi Istinganah berhasil menciptakan buku pelajaran astronomi bagi siswa tuna netra dan siswa normal. Buku tersebut diberi nama “Mencerap Tata Surya dengan Gambar Tactile Buatan Sendiri (Buku Mentari).”

Dijelaskan Ricka Tanzilla, “Buku Mentari” berisikan tulisan tentang astronomi dalam huruf braille dan dilengkapi dengan tactile atau media yang bisa diraba berupa gambar timbul. “Keunikan gambar tactile yang dibuat ini pada proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan murah,” kata Ricka Tanzilla yang didampingi tiga mahasiswa kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (30/5/2017).

Lebih lanjut Ricka yang juga didampingi dosen pembimbing Yudhiakto Pramudya PhD; Hendro Setiono SE, MSc, Kepala Bidang Kemahasiswaan UAD; dan Hadi Suyono PhD, Humas UAD, mengatakan bahan pembuatan gambar tactile dimodifikasi dari karya Lina Canas, ilmuwan astronomi dari Portugal.

“Metode pembelajaranya dengan aktivitas kerjasama antara siswa awas dan tuna netra, biasa dikenal cooperative learning. Siswa awas dan siswa tuna netra diberi pembelajaran mengenai astronomi, kemudian mereka besama-sama membuat gambar tactile,” kata Ricka.

Mahsiswa membantu Irul yang tuna netra membuat tectile di Kampus UAD Yogyakarta, Selasa (30/5/2017). (foto : heri purwata)

Buku Mentari, ujar Ricka, sudah diujicobakan terhadap siswa tunanetra di sekolah mitra. Di antaranya, SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta, Yayasan Yakatunis, Panti Asuhan Ummu Salamah, dan pengujung Perpustakaan Kota Yogyakarta. Pembelajaran pertama dilakukan Sabtu-Ahad (6-7/5/2017), di Kampus UAD Unit 2B. Pembelajaran perdana dilakukan terhadap dua siswa tuna netra dan tiga siswa normal dari SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Pembelajaran kedua dilakukan terhadap delapan siswa tuna netra dari Yayasan Yaketunis Yogyakarta, enam siswa Panti Asuhan Ummu Salamah, dan empat pengunjung Perpustakaan Kota Yogyakarta, Rabu (24/5/2017). “Siswa tuna netra dapat bekerjasama dengan siswa awas dalam membuat gambar tectile tentang matahari, komet, bumi, dan saturnus. Siswa tuna netra bisa mempresentasikan deskripsi gambar tactile dengan percaya diri dan mantap,” katanya.

Buku Mentari ini merupakan salah satu dari 16 Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM M). “Tahun 2017, UAD memenangkan 16 PKM M dengan total nilai Rp 200 juta,” kata Hendro Setiono.

Sedangkan Yudhiakto Pramudya mengatakan latar belakang pembuatan Buku Mentari ini berawal untuk membantu siswa tuna netra yang ingin belajar tentang astronomi. Padahal astronomi sangat berhubungan erat dengan penglihatan. Karena itu, PKM ini mendesain membuat buku pelajaran ini. Jadi astronomi untuk equity dan enklusi,” kata Yudhi.
Sementara Mifthakul Choirul Ilmi dari Yayasan Yaketunis Yogyakarta yang juga siswa kelas III SMA mengaku terbantu dengan Buku Mentari. Irul yang mengalami gangguan penglihatan katagori low vision mengaku lebih komplit mengetahui tentang astronomi. “Ketika diterangkan guru tentang matahari, komet, meteor bisa membanyangkan, tetapi adanya gambar tactile dan keterangan dalam huruf braile menjadi semakin jelas,” kata Irul yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!