26.6 C
Jakarta

Dear Millenials, Ini 7 Pesona Investasi dalam Bentuk Tabungan Emas Pegadaian

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda tanah air sejak Maret 2020 ternyata telah meningkatkan minat generasi milenial untuk berinvestasi hingga dua kali lipat. Berbagai jenis investasi pun diburu, mulai dari saham, reksadana, koin emas, dan bentuk investasi lain.

Kondisi tersebut kata Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari dipicu oleh dua alasan. Pertama banyaknya waktu luang yang dimiliki oleh milenial akibat pembatasan aktivitas sosial selama pandemi. Mengisi waktu luang selama di rumah, mereka menjadi gemar mencari berbagai informasi termasuk seputar investasi.

Alasan kedua adalah berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat. “Ini memungkinkan generasi milenial bisa mencari informasi apa saja dengan sangat mudah. Bahkan belajar tentang investasi bisa dilakukan melalui internet,” katanya di sela Focus Group Discussion Tren Investasi di Masa Pandemi yang disiarkan secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Dari kegemaran mencari informasi terkait investasi tersebut, generasi milenial mulai sadar akan financial freedom guna memenuhi kebutuhan masa depannya. Walhasil, sebagian besar dari mereka kemudian mulai coba-coba berinvestasi. Kegiatan ini dilakukan tidak hanya oleh mereka yang sudah memiliki pekerjaan mapan. Bahkan mereka yang terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pun melakukan hal yang sama. Intinya adalah mengamankan cadangan uang yang dimiliki untuk motif berjaga-jaga dimasa depan.

Yonika, warga Bekasi Utara misalnya, mengakui sejak banyak bekerja dari rumah, ia mulai senang berselancar dunia maya mencari tahu tentang investasi. “Saya banyak belajar dari channel Youtube dan berbagai aplikasi untuk tahu tentang investasi. Dan saya pun mulai mencoba beberapa metode investasi,” kata Founder Lolonyo tersebut.

Mengutip laman folderbisnis.com, beberapa bentuk-bentuk investasi yang dilirik oleh generasi milenial antara lain deposito berjangka, saham, reksadana, tabungan emas, tabungan pernikahan, tabungan pendidikan dan lainnya. Tetapi dari sekian banyak model investasi yang ada, investasi dalam bentuk emas merupakan bentuk investasi yang banyak diminati oleh kalangan milenial. Investasi ini boleh dibilang menjadi salah satu primadona karena tidak membutuhkan ketrampilan atau pengetahuan khusus untuk melakukannya.

Selain itu, investasi emas dipilih dan dipercaya generasi milenial untuk menyimpan dana yang dimiliki dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya emas memiliki permintaan yang tinggi, emas lebih tahan inflasi, emas memiliki likuiditas yang tinggi, emas dapat diwariskan, nilai emas relatif stabil, dan investasi dalam bentuk emas jauh lebih praktis.

Meski dalam kondisi tertentu harga emas dapat bergejolak, namun tetap terjaga nilainya dalam jangka panjang. Artinya investasi emas jauh lebih stabil dibanding bentuk investasi lainnya yang lebih high risk. Itu sebabnya para investor dunia mendiversifikasikan asset mereka ke dalam bentuk emas untuk menghindari risiko kerugian akibat iklim ekonomi yang sulit diprediksi.

Kelebihan lainnya, untuk jangka panjang, pendapatan dari investasi emas bisa melebihi bunga tabungan atau deposito.

Model investasi dalam bentuk emas ini sebenarnya telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu guna memenuhi kebutuhan masa depannya. Sebut saja para petani di perdesaan, mereka setiap habis panen selalu menyisihkan sebagian dari penjualannya untuk membeli emas. Demikian juga profesi lain seperti pedagang, nelayan dan lainnya.

Kepercayaan masyarakat akan emas tersebut tidak memudar meski zaman telah berubah. Bahkan di tengah pandemi, animo masyarakat terutama generasi milenial untuk berinvestasi dalam bentuk emas terus meningkat. Situasi tersebut kata Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo akan terus berlangsung di tengah masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Meski animo masyarakat berinvestasi emas tidak sedrastis di masa ketidakpastian yakni awal pandemi, tetapi masa pemulihan juga tidak akan menyurutkan animo masyarakat untuk berinvestasi emas,” kata Sutopo mengutip laman Kontan (13/8/2021).

Diakui Sutopo pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan dalam kepercayaan konsumen terhadap produk investasi emas. Terutama untuk pasar yang telah menangani Covid-19 secara efektif, dinilai akan membuat permintaan konsumen terhadap emas menjadi lebih kuat.

Tabungan Emas Pegadaian

Untuk berinvestasi dalam bentuk emas, saat ini masyarakat bisa melakukannya dengan mudah. Seseorang tidak perlu menunggu menjadi kaya atau memiliki tabungan dalam jumlah yang besar untuk memiliki batangan emas. Karena untuk memiliki investasi emas masyarakat bisa membelinya dengan cara mencicil dari harga yang sangat murah, mulai dari harga Rp5.000, Rp10.000 atau lebih melalui produk tabungan emas yang banyak ditawarkan oleh lembaga keuangan baik bank maupun non bank.

Salah satu lembaga keuangan yang menawarkan produk tabungan emas adalah PT Pegadaian (Persero) melalui unit Pegadaian Syariah. Perusahaan berplat merah tersebut membuka layanan tabungan emas sejak tahun 2016 guna memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas tetapi memiliki keterbatasan dana.

Tabungan emas Pegadaian, cara mudah investasi emas (ist/pegadaian)

“Pegadaian menawarkan produk tabungan berupa emas, yang memungkinkan nasabah berinvestasi dengan mudah, murah, aman dan terpercaya, karena nasabah bisa membelinya dengan cara mencicil dari harga yang paling murah,” kata Senior Manager Pemasaran dan Penjualan Unit Usaha Syariah Pegadaian, Slamet Hartono mengutip laman pegadaian.co.id.

Selain itu, dengan menggunakan sistem beli-titip emas, nasabah tabungan emas juga dapat membeli sejumlah emas kemudian menitipkannya ke Pegadaian. Setelah mencapai jumlah tertentu, nasabah dapat mencetak emas yang dimiliki atau menjual kembali saat membutuhkan uang tunai.

“Sehingga dengan demikian, tabungan emas menjadi alternatif aman untuk berinvestasi dalam menjaga nilai aset di masa depan,” lanjutnya.

Meski bentuk tabungannya adalah emas, tetapi nasabah dapat mencairkan atau mengonversikan emas ke dalam bentuk uang tunai secara mudah. Sifat investasi yang menyerupai tabungan konvensional tersebut, membuat nasabah dengan mudah bisa mencairkan aset yang ada di dalam tabungan emas menjadi uang tunai.

Menabung dalam bentuk emas juga tidak perlu dibayang-bayangi dengan riba. Sebab keuntungan yang diperoleh nasabah bukan dari imbal jasa berupa bunga bank sebagaimana tabungan konvensional uang, tetapi berasal dari kenaikan harga emas di pasaran. Semakin tinggi kenaikan harga emas di pasaran, maka keuntungan nasabah juga akan semakin besar.

Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh produk tabungan emas Pegadaian, diakui Slamet saat ini tabungan emas menjadi salah satu produk primadona masyarakat termasuk generasi milenial. Indikatornya, produk ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19 dimana per Juni 2021, jumlah nasabah tabungan emas Pegadaian telah mencapai angka 831 ribu nasabah atau naik 33,07 persen secara tahunan (yoy) dan 6,22 persen sejak awal tahun (ytd). Jumlah rekening tercatat sekitar 867 ribu rekening atau naik 33,9 persen, dengan total emas sekitar 775 kilogram, naik 31,43 persen.

Kenaikan jumlah nasabah tabungan emas lanjut Slamet tidak terlepas dari kemudahan nasabah untuk mengakses produk ini terutama terkait dengan layanan digital. Sebab untuk menabung emas, masyarakat tidak harus mendatangi kantor Pegadaian atau agen Pegadaian, tetapi dapat juga melakukannya melalui marketplace seperti aplikasi Pegadaian Digital, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan LinkAja dengan harga emas yang relatif terjangkau mulai dari Rp 10.000.

Meski akses melalui teknologi digital mengalami peningkatan, tetapi Slamet menjelaskan mayoritas nasabah masih mengakses layanan tabungan emas melalui gerai Pegadaian yakni sekitar 68,2 persen senilai total Rp917,8 miliar atau sekitar satu ton dari 5,3 juta nasabah per Juni 2021. Sementara nasabah dari non-gerai sekitar Rp902,37 miliar.

Ia berharap ke depan, nasabah non gerai terutama yang memanfaatkan aplikasi digital dan marketplace semakin meningkat.

Cocok Untuk Investor Muda

Berinvestasi dalam bentuk emas melalui tabungan emas, saat ini menjadi pilihan terbaik bagi para generasi milenial. Sebab dengan investasi emas, nasabah tidak perlu terbebani dengan inflasi sebagaimana jika menabung dalam bentuk uang di bank.

Sebagai ilustrasi, misalnya uang Rp1 juta sekarang, tidak akan sama nilainya di masa depan. Berbeda dengan emas yang apabila dibeli enam tahun lalu, justru bisa berkali-kali lipat harganya saat dijual sekarang ini.

Selain itu, besaran nilai setoran tabungan yang sangat terjangkau, ditambah kemudahan mengakses melalui teknologi digital membuat tabungan emas Pegadaian sangat cocok untuk generasi milenial termasuk mahasiswa dan pelajar. Mereka bisa menabung dengan nominal kecil, mulai dari Rp5 ribu.

“Jika dahulu emas sebagai logam mulia diperdagangkan per batang atau per kilo, kini setiap investor bisa mencicil tabungan emas mereka,” ujar Slamet.

Tentunya, kepraktisan ini menjadikan emas sebagai instrumen yang cocok bagi investor muda yang ingin mulai berinvestasi sejak dini. “Dibandingkan bentuk investasi lain, emas bersifat paling liquid. Hari ini butuh uang, hari ini juga bisa dicairkan,” imbuhnya.

Keuntungan lainnya dari menabung emas di Pegadaian yakni bisa dijadikan jaminan atau digadai. Fasilitas kredit dengan jaminan tabungan emas ini tentu bisa jadi alternatif bagi penabung emas yang membutuhkan dana mendesak, namun enggan mencairkan tabungan emasnya.

Saat ini, Pegadaian juga menyediakan dua alternatif pencairan tabungan emas, yakni dalam bentuk uang tunai sesuai dengan saldo gram emas, atau bisa juga dicairkan sebagai emas batangan.

Untuk membuka rekening tabungan emas, PT Pegadaian (Persero) sendiri memberikan kemudahan bagi nasabah melalui dua cara yakni offline maupun online. Mengutip laman pegadaian.co.id, pembukaan rekening secara offline, bisa dilakukan oleh nasabah dengan datang langsung ke Pegadaian atau Agen Pegadaian terdekat sambil membawa dokumen asli dan fotokopi identitas diri (KTP/ Paspor) yang masih berlaku. Lalu nasabah mengisi formulir pembukaan Rekening Tabungan Emas, membayar biaya pembukaan rekening Rp10.000 dan biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp30.000.

Mobil Pegadaian Keliling, memudahkan masyarakat untuk menabung emas (ist)

Nasabah dapat melakukan proses pembelian emas dengan kelipatan 0,01 gram sesuai harga emas terkini. Jika membutuhkan dana tunai, saldo titipan emas dapat dijual kembali (buyback) ke Pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram. Dan jika membutuhkan fisik emas batangan, nasabah dapat melakukan order cetak dengan pilihan keping (5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, dan 100 gr) dengan membayar biaya cetak sesuai kepingan yang dipilih.

Untuk top up atau menabung, nasabah bisa menyetor dana melalui outlet Pegadaian, atau ATM dengan minimal saldo rekening tabungan emas adalah 0.1 gram dan untuk transaksi top up mulai dari 0,01 gram dan maksimal 100 gram per hari.

Saat ini Pegadaian memiliki 4.000 outlet dan 17.000 agen Pegadaian yang dapat melayani transaksi tabungan emas dari para nasabah di seluruh Indonesia.

Lalu cara kedua adalah melalui online. Nasabah tinggal mengunduh aplikasi Pegadaian Digital di Playstore atau Appstore, lalu mengisi formulir permohonan pembukaan rekening tabungan emas, melampirkan kartu identitas diri (KTP/Paspor).

“Dengan kemudahan mengakses produk tabungan melalui layanan digital, kami berharap masyarakat semakin bersemangat untuk berinvestasi emas meski di tengah-tengah keadaan sulit karena pandemi seperti saat ini,” ujar Kepala Divisi Corporate Strategy & IT, PT Pegadaian Galeri Dua Empat Arisandi L. Tardiana dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).

Berapapun jumlah uang yang disetor oleh nasabah baik melalui outlet, agen Pegadaian maupun Pegadaian Digital, akan langsung dikonversikan dalam berat emas berdasarkan harga pada saat transaksi.

“Dari saldo yang dimiliki nasabah, mereka dapat mencetak dalam bentuk emas batangan, bahkan menjual atau menggadaikan saat membutuhkan uang tunai. Nasabah juga dapat membeli perhiasan emas secara cicilan di PT Galeri 24 dengan tabungan emas yang dimiliki,” jelas kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto.

Ia mengakui  Tabungan Emas Pegadaian saat ini menjadi salah satu produk primadona masyarakat dan nasabah Pegadaian. Produk tersebut per Juni 2021 telah diakses lebih dari 8 juta nasabah dengan total omzet tabungan emas mencapai Rp 1,820 triliun dari sekitar dua ton emas. Pegadaian menargetkan hingga akhir tahun 2021 ini bisa menyentuh omset 5,2 ton emas atau senilai Rp4,2 triliun.

“Tabungan emas Pegadaian menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat sebagai salah satu investasi yang aman dan menguntungkan. Hal ini tak lepas dari keyakinan masyarakat bahwa nilai emas relatif stabil dan bebas dari inflasi sehingga menjadi pilihan  tepat sebagai sarana lindung nilai aset masyarakat,” kata Kuswiyoto.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, (ist/pegadaian)

Ini 7 Keuntungan Tabungan Emas

Untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan emas, selain PT Pegadaian, saat ini banyak lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang menawarkan produk yang sama. Tetapi tidak semua lembaga keuangan kredibel dalam hal tabungan emas ini.

Karena itu, masyarakat harus berhati-hati saat hendak memilih produk tabungan emas. Pastikan bahwa lembaga keuangan tempat menabung emas memiliki kredibitas tinggi dan rekam jejak yang positif. Legalitas perusahaan ini penting untuk menghindari bentuk penipuan tabungan emas.

Mengutip laman cekaja, tabungan emas Pegadaian Syariah dapat dijadikan pilihan untuk memiliki tabungan emas. Ada 7 keuntungan yang ditawarkan produk tabungan emas Pegadaian Syariah ini. Pertama, investasi emas menjamin likuiditas yang tinggi. Artinya, kapanpun itu emas bisa cepat dicairkan menjadi uang. Cara mencairkan tabungan emas juga terbilang cepat dan mudah. Hanya butuh waktu 20 menit, uang hasil pencairan bisa dipastikan sudah di tangan. Menariknya lagi, layanan cetak tersebut dapat dilakukan dua bentuk pilihan, yakni emas batangan atau perhiasan.

Kedua, untuk membuka tabungan emas di Pegadaian relatif sangat mudah. Calon nasabah hanya tinggal melakukan pendaftaran di tempat pembelian emas seperti Pegadaian. Bawa fotokopi identitas diri seperti KTP, SIM atau paspor yang masih berlaku. Setelah itu, isi formulir pendaftaran rekening tabungan emas selengkap-lengkapnya. Pegadaian juga memberi kemudahan bagi setiap nasabah untuk membuka tabungan emas secara online, lewat situs resmi mereka di pegadaian.co.id.

Ketiga, beragamnya kebutuhan hidup, membuat beberapa orang harus mengurungkan niat untuk berinvestasi. Alasannya tak jauh dari ketidakcukupan modal. Tabungan emas Pegadaian memungkinkan masyarakat dapat lebih mudah berinvestasi karena modal yang dibutuhkan tidaklah banyak. Nasabah dapat membeli emas mulai dari seberat 0,01 gram, dimana harga yang dibanderol hanya sebesar Rp5.000.

Keempat, selain menabung emas dari gram dan harga terendah, Pegadaian juga menyediakan fasilitas cicilan lewat “Mulia Arisan”. Mengadaptasi prosedur arisan pada umumnya, pembelian emas dilakukan dengan melayani investor yang beranggotakan minimal 6 orang. Setiap nasabah harus menentukan penetapan harga emas yang hendak dibeli. Pilihan emasnya mulai dari 1 gram sampai 1 kilogram. Jika sudah, bayar uang muka yang dimulai mulai dari 10% dengan pilihan waktu pembiayaan hingga 36 bulan.

Kelima, ketika berinvestasi emas, hal yang paling sering dikhawatirkan tak lain adalah keamanan tempat penyimpanannya. Semisal untuk berinvestasi emas batang, seorang nasabah perlu menyimpan benda tersebut di tempat seperti safety deposit box di bank. Tapi dengan tabungan emas, nasabah tidak perlu memusingkan masalah keamanan. Emas yang diinvestasikan terjamin aman dari kerusakan atau tindak kejahatan, sampai nasabah mencairkannya.

Keenam, berbeda dengan membeli emas secara konvensional, nasabah tidak perlu datang langsung untuk menabung emas. Transaksi bisa dilakukan lebih mudah, yakni melalui transfer bank. Nasabah cukup top up saldo tabungan emas lewat ATM  ataupun secara online. Adapun channel perbankan yang bekerjasama antara lain internet Banking BRI, BNI M-Banking, Mandiri Internet, dan Mandiri Mobile.

Ketujuh, terkait pajak, untuk sementara tidak ada nominal yang dibebankan atas kepemilikan emas seseorang. Termasuk emas dalam bentuk tabungan ini. Sebanyak dan seberat apapun emas yang dimiliki nasabah, tidak ada peraturan atau undang-undang yang mengikat juga. Hal tersebut pastinya berbeda dengan tabungan berupa uang tunai di bank.

Selain itu, ada 9 alasan perlunya membuka tabungan emas di Pegadaian. Mengutip laman pegadaian, 9 poin utama tersebut adalah produk tabungan emas tersedia diseluruh outlet Pegadaian dan melalui Pegadaian Digital Service, Agen Pegadaian dan Marketplace. Tabungan emas memiliki biaya administrasi dan pengelolaan ringan, dimana untuk transkasi biaya administrasi awal untuk tabung emas di Pegadaian hanya Rp10.000. Sedangkan, biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp30.000.

Poin selanjutnya, nasabah dapat melakukan transfer ke rekening Tabungan Emas mulai dari 0,1 gram. Jumlah ini relatif kecil sehingga nasabah bisa lebih leluasa. Lalu order cetak emas dapat dilakukan mulai dari kepingan 1 gram, emas dijamin karatase 24 karat, dikelola secara profesional dan transparan, harga jual dan buyback yang kompetitif. Nasabah dapat melakukan buyback mulai dari 1 gram dan nasabah dapat melakukan pembelian Tabungan Emas (top up) mulai dari 0,01 gram. (m kurniawati)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!