TANGERANG SELATAN, MENARA62.COM –Mengakhiri masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Sabtu (11/2), Majelis Taklim Sabiqul Khairat, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, menggelar acara doa dan tasyakkuran sebagai wujud partisipasi warga untuk Pilkada yang jujur, adil, dan damai.
Pengasuh Majelis Taklim Sabiqul Khairat, Hj Aisyah Nasution, dalam sambutannya mengharapkan Pilkada yang akan kita jalankan 15 Februari nanti bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang adil dan amanah.
Ikut Pilkada tidak sekadar memilih, tapi yang penting adalah memilih pemimpin yang baik, yang peduli pada masyarakat yang memilihnya, yang bisa mewujudkan harapan rakyat. Tidak menjadi pemimpin yang lupa setelah terpilih.
Dalam acara yang dihadiri 100 ibu-ibu anggota Majelis Taklim, menghadirkan penceramah Ustadz Faozan Amar, S.Ag, MM, dosen Universitas Prof Dr Hamka dan Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Menurut Faozan, Pilkada, khususnya di Banten, harus mampu menyadarkan masyarakat agar tidak terjerumus dalam lubang yang sama dua kali. “Kita pernah dipimpin oleh gubernur yang berakhir dengan rompi oranye, jangan sampai hal ini terjadi lagi,” tandas Faozan.
“Ibu-Ibu tahu artinya rompi oranye?” tanya Faozan yang dijawab serempak: “tahuuu…” Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ini lalu menjelaskan bahwa rompi oranye itu pertanda pemakainya koruptor. “Mudah-mudahan kita terhindar dari pemimpin koruptor. Mari kita jadikan Pilkada Banten sebagai momentum untuk kebangkitan masyarakat menuju Banten yang maju dan bermartabat,” demikian harap Faozan.
Doa dan tasyakkuran merupakan rangkaian kegiatan yang diinisiasi Jaringan Matahari Banten (JMB) yang bekerja sama dengan banyak majelis taklim. Pada hari yang sama, JMB juga menggelar acara Khataman Al-Qur’an bersama calon gubernur H. Rano Karno di belakang masjid Al-Jihad Ciputat Timur.