26.2 C
Jakarta

Gubernur Ahmad Luthfi: IPHI Harus Jadi Institusi Moral

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K., dalam sambutan pelantikan Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Tengah 2025–2030 menekankan pentingnya posisi strategis IPHI di tengah masyarakat.

 

Dalam pidatonya yang dibacakan Muslichah Setiasih (Plt) Kepala Kespangpol Jateng di hadapan ratusan pengurus IPHI dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan pesan yang sarat makna kebangsaan dan spiritualitas.

 

“IPHI harus mampu menjadi institusi moral. Tidak hanya organisasi alumni, tapi rumah besar yang menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” tegas Luthfi.

 

 

Ia menyoroti betapa pentingnya IPHI menjadi penopang ketahanan spiritual masyarakat, terutama dalam era disrupsi dan polarisasi sosial-politik yang semakin tajam. Gubernur menegaskan, para alumni haji memiliki tanggung jawab sosial untuk menjadi teladan akhlak, disiplin, dan semangat melayani di tengah masyarakat.

 

“Haji itu bukan puncak ibadah saja, tapi awal dari komitmen hidup yang lebih baik. Di Tanah Suci, kita belajar disiplin, taat, sabar, dan rendah hati. Maka ketika kembali, seharusnya kita tampil sebagai pembawa cahaya perubahan,” lanjutnya.

 

Tiga Pesan Strategis dari Gubernur untuk IPHI, Luthfi menekankan pentingnya IPHI menjaga ukhuwah islamiyah, bukan hanya sebagai slogan, tetapi dalam tindakan nyata.

 

“Rawat kemabruran itu dengan kerja nyata untuk umat, bukan hanya seremonial,” ujarnya.

 

Sebagai purnawirawan Polri, Ahmad Luthfi juga menyinggung soal ketahanan nasional. Ia mengingatkan bahwa IPHI bisa menjadi mitra strategis dalam mencegah paham-paham radikal, terutama melalui pendekatan dakwah yang santun dan berakar budaya lokal.

 

“Radikalisme itu tumbuh di ruang kosong. IPHI harus hadir di ruang itu dengan cahaya moderasi, dengan bahasa yang sejuk, dan aksi yang konkret.” Jelasnya.

 

Di akhir pesannya, Luthfi mendorong agar IPHI tak hanya fokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga menyentuh aspek kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial.

 

 

 

 

“Bangun koperasi, kembangkan ekonomi syariah, dorong produk UMKM jamaah. Jangan hanya kumpul, tapi harus produktif,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan pentingnya IPHI untuk bertransformasi secara kelembagaan, membuka ruang seluas-luasnya bagi kader muda, serta memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat manajemen organisasi.

 

“Jika kita tidak adaptif, kita akan tertinggal. IPHI harus jadi organisasi yang terbuka, akuntabel, dan modern,” ucapnya.

 

Di akhir pidato, Ahmad Luthfi memberikan dukungan penuh kepada Ketua baru Dr. dr. K.H. Masrifan Djamil,MPH.,MMR., dan jajaran pengurus untuk membawa IPHI Jawa Tengah menjadi ormas haji yang unggul secara spiritual, sosial, dan digital.

 

Menurutnya, haji bukan hanya urusan langit, tapi juga tanggung jawab di bumi. IPHI harus jadi pilar peradaban—membangun jiwa, membela bangsa, dan memajukan umat.

 

Dalam komposisi kepengurusan IPHI Jawa Tengah periode 2025–2030, pengurus lama Drs. H. Harsono, MBA kembali dipercaya sebagai Ketua Dewan Penasehat, didampingi Prof. Dr. H. Suparman Syukur, MA sebagai Sekretaris.

 

Sementara itu, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, dan Prof. Dr. Ir. H. Edi Noersasongko, M.Kom sebagai Sekretaris Dewan Pembina.

 

Untuk kepengurusan harian, Masrifan Djamil dipercaya sebagai Ketua, didampingi oleh Dr. H. Abdul Kohar Mudzakir, S.Pi., M.Si sebagai Sekretaris, dan Hj. Ir. Rita Ernawati, MM sebagai Bendahara. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!