26.7 C
Jakarta

Indonesia Jajaki Kerjasama Riset Lebih Besar dengan Jerman

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Indonesia memiliki hubungan sejarah yang kuat dalam bidang riset dengan Jerman. Melalui Prof BJ Habibie, kerjasama riset antar dua negara tersebut terbangun begitu baiknya.

Atas dasar itulah, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) mengusulkan kerjasama riset dalam lingkup yang lebih besar lagi.

“Kita mempunyai modal besar yaitu hubungan sejarah yang baik dalam hal kerjasama riset melalui Bapak Prof BJ Habibie,” kata Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti pada pertemuan bertajuk  “Indonesia – Germany Joint Research Funding Initiative, Senin (14/1).

Dalam pertemuan tersebut delegasi Jerman diwakili oleh Federal Ministry of Education and Research (BMBF) Helmut Löwe. Pertemuan membahas inisiasi kerja sama riset baru antara peneliti Indonesia dengan Jerman.

Keistimewaan hubungan sejarah Prof B.J. Habibie dengan Jerman tersebut berdampak pada jalinan kerja sama (khususnya di bidang riset) yang terbangun begitu baiknya dengan Indonesia. Sehingga Indonesia dapat menjalin kerja sama yang baik pula dimasa sekarang dan masa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama perwakilan BMBF – Helmut Löwe menjelaskan program CLIENT II – International Partnerships for Sustainable Innovations yang merupakan program pendanaan penelitian bertujuan untuk mendukung kemitraan internasional di bidang Iklim, lingkungan dan energy. Kegiatan ini dilaksanakan pada periode 2017 – 2023 dengan Area Fokus antara lain; Resource Efficiency and Circular Economy, Natural Hazards, Land Management, Climate Protection and Energy Efficiency, Adaptation to Climage Change.

“Fokus area Resource Efficiency and Circular Economy dan Natural Hazards adalah prioritas baru untuk Third CLIENT II Call, topik tersebut akan dibahas selama Fact Finding Mission dalam bilateral workshop. Batas waktu panggilan berikutnya untuk proposal penelitian adalah 31 Mei 2019. Semoga dalam waktu dekat dapat dirumuskan program – program yang cocok,” tukas Helmut.

Sementara itu Hendrik Barkeling, Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia berharap ada proyek penelitian yang produktif dalam kerja sama penelitian nanti.

Dalam kesempatan tersebut perwakilan dari lembaga riset Indonesia, yaitu BPPT, LAPAN, LIPI, BMKG, BNPB, dan Balitbang ESDM memberikan gambaran singkat terkait program, aktifitas dan ruang lingkup penelitian pada instansi masing – masing untuk mencari kecocokan fokus penelitian Indonesia – Jerman.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!