26.1 C
Jakarta

Penerbangan Cukup Lama Bisa Pengaruhi Kesehatan Jamaah Haji

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Perjalanan haji menggunakan pesawat udara harus ditempuh dalam jangka waktu yang cukup lama, berkisar antara 9 hingga 12 jam dari embarkasi di Tanah Air. Selama dalam penerbangan tersebut berbagai gangguan kesehatan bisa saja dialami para jamah haji.

“Selama penerbangan kondisi lingkungan udara berbeda dengan kondisi lingkungan daratan. Bertambahnya ketinggian dan berkurangnya kadar oksigen dan dapat menyebabkan sakit atau rasa tidak nyaman pada tubuh jamaah selama perjalanan seperti gangguan pernapasan, Deep Vein Thrombosis, dehidrasi, jet lag, dan mabuk udara,” kata Menkes, pada Seminar Pelayanan Kesehatan Haji, Rabu (12/6/2019).

Perjalanan haji yang lama di pesawat juga akan mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah karena beberapa keadaan yang sakit dapat timbul dan memperberat keadaan jemaah yang mempunyai penyakit sebelumnya.

Untuk meningkatkan intervensi dalam pelayanan dan pengendalian faktor risiko kesehatan diperlukan pengetahuan tentang pengaruh kondisi penerbangan terhadap kesehataan jamaah haji.

Data tahun 2018, sebanyak 2.366 jamaah haji mengalami sakit saat tiba di Arab Saudi dan beberapa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. Demikian pula pada masa pemulangan, faktor kondisi lingkungan di pesawat menjadi pertimbangan pemulangan jemaah haji sakit. Hal ini terlihat pada tahun 2018 sebanyak 54 jemaah haji masih tertinggal di Rumah Sakit Arab Saudi pasca operasional karena kondisi kesehatan yang belum laik terbang.

Menkes berharap pelayanan kesehatan penerbangan haji tahun ini dapat berjalan lebih baik. Para petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) diharapkan akan mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal baik sebelum keberangkatan, selama penerbangan, saat di Arab maupun setelah kembali ke Tanah Air.

Saat ini jumlah TKHI sebanyak 1.521 orang dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan. Dengan adanya rencana penambahan 10 ribu kuota haji niscaya akan membutuhkan penambahan personil.

Mereka diharapkan dapat melakukan sosialisasi dalam bentuk promotif dan preventif kepada jamaah di tingkat kabupaten/kota pada tahap awal dan selama masa tunggu. Diharapkan jamaah mendapatkan konseling kesehatan untuk mengendalikan faktor risiko kesehatan berdasarkan hasil pemeriksaan di tanah air maupun di tanah suci.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!