29.5 C
Jakarta

Peran Keluarga Penting untuk Dampingi Anak Autisme

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kemenkes Dr. dr. Fidiansyah, Sp.KJ, MPH mengatakan ditengah pandemi COVID-19, peran keluarga sangatlah penting untuk mendampingi anak-anak dengan gangguan spectrum autism. Peran keluarga tersebut bisa dalam bentuk pemberian dukungan dengan menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama dirumah.

“Pada masa pandemi Covid-19 ini diharapkan keluarga tetap memberikan dukungan kepada anak gangguan spektrum autisme dengan mendampingi anak di rumah dan menciptakan suasana yang nyaman serta aman meskipun ada pembatasan sosial dan ruang gerak,” kata dr Fidiansjah dalam siaran persnya terkait Peringatan Hari Austime Sedunia, Jumat (3/4/2020).

Tak hanya mendampingi, keluarga juga diharapkan turut memberikan pemahaman serta edukasi mengenai wabah Covid-19 seraya memberikan contoh konkrit pencegahannya. pendampingan orangtua diharapkan dapat mengupayakan individu dengan GSA tidak terkena Covid-19, karena tidak dapat dibayangkan sulitnya penanganan individu dengan GSA jika terkena Covid-19

“Keluarga diharapkan bisa menjelaskan situasi yang terjadi saat ini dan memberikan contoh perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran Covid-19,” sambungnya

Untuk diketahui, Berdasarkan data dari Centre of Disease Control (CDC) di Amerika memperkirakan prevalensi (angka kejadian) anak dengan Gangguan Spektrum Autisme di tahun 2018 yakni 1 dari 59 anak, meningkat sebesar 15% dibandingkan tahun 2014 yaitu 1 dari 68 anak. Sedangkan WHO memprediksi 1 dari 160 anak-anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme.

Kementerian kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan Gangguan Spektrum Autisme adalah diantaranya pertama, melakukan upaya promotif dan preventif melalui media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), sosialisasi, penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat melakukan deteksi dini Gangguan Spektrum Autisme.

Kedua melaksanakan pelatihan keterampilan kecakapan hidup bagi guru dan remaja serta pelatihan pola asuh bagi kader dan orang tua

Dan ketiha memberdayakan peran keluarga, guru dan masyarakat untuk mencegah dan mendeteksi dini tanda-tanda Gangguan Spektrum Autisme untuk dapat segera ditindaklanjuti.

Hari Peduli Autisme Sedunia yang jatuh tanggal 2 April tahun ini mengambil tema The Transition of Adulthood.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!