28 C
Jakarta

Pertahankan Rating dari Fitch, Hutama Karya Pertegas Posisi Perusahaan dengan Kinerja Stabil Ditengah Pandemi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Meski berada di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi kinerja perusahaan sebagaimana industri lain pada umumnnya, namun PT Hutama Karya (Persero)  berhasil mempertahankan rating investment grade dari lembaga pemeringkat International Fitch Ratings. Fitch memberikan peringkat BBB- untuk Long-Term Issuer Default Rating dengan outlook yang stabil. Fitch juga memutuskan untuk mempertahankan peringkat

Obligasi Global Hutama Karya senilai USD 600 Juta dengan jaminan Pemerintah pada peringkat BBB. Disaat yang sama, Fitch mempertahankan peringkat AA+(idn) untuk National Long Term Rating dengan outlook yang stabil. Peringkat ini merefleksikan penilaian Fitch bahwa Hutama Karya memiliki kepentingan strategis terhadap program pembangunan infrastruktur pemerintah sebagai kontraktor dari Jalan Tol Trans Sumatera yang merupakan jalan tol terpanjang dan salah satu proyek yang memiliki kepentingan strategis yang tinggi untuk Indonesia. Peringkat ini berada satu notch dibawah peringkat Negara Republik Indonesia.

Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menyampaikan bahwa meski Hutama Karya sedang melalui tantangan yang cukup berat ditengah pandemi Covid-19 dengan potensi slowing down pengerjaan proyek-proyek yang sedang digarap, Pemerintah memberikan dukungan kepada Hutama Karya untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera melalui penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar IDR 3,5 Triliun dan tambahan PMN melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar IDR 7,5 Triliun.

“Di tahun 2020 memang terjadi kenaikan biaya keuangan yang sejalan dengan bertambahnya ruas tol yang dioperasikan oleh Hutama Karya. Walau demikian, perusahaan dapat menjaga arus kas yang positif dengan kenaikan kas dan setara kas sebesar 35% dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya, serta kenaikan aset sebesar 21% dibandingkan tahun 2019.” ujar Aloysius.

Lebih lanjut Aloysius menyatakan bahwa ini merupakan kali kedua Hutama Karya berhasil mendapatkan Investment Grade dari Lembaga Rating terkemuka.

“Rating yang diraih Hutama Karya ini merupakan rating tertinggi diantara BUMN Karya. Kami percaya capaian ini mampu menjadi sentimen positif terhadap prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia dan meningkatkan kepercayaan investor kepada Hutama Karya kedepannya,” imbuh Aloysius.

Atas pencapaian ini, Hutama Karya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Perbankan, serta masyarakat yang telah mendukung proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) khususnya mulai dari tahap pengusahaan jalan tol, perencanaan, penetapan lokasi, pembebasan lahan, pendanaan, hingga pembangunan fisik.

Sepanjang tahun 2020 ditengah pandemi Covid-19 Hutama Karya tetap melanjutkan penugasan Pemerintah untuk membangun JTTS, selaras dengan dukungan pemerintah kepada perusahaan melalui PMN, jaminan pemerintah dan dukungan konstruksi.

“Dari sisi keuangan kami mampu mempertahankan marjin EBITDA yang solid disertai dengan ketersediaan kas yang positif. Perusahaan juga dapat memenuhi seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo serta mendapat dukungan dari lembaga keuangan dan non keuangan nasional melalui fasilitas Cash Defisiency Support (CDS) yang menjamin ketersedian kas untuk mendukung percepatan pembangunan JTTS,” tutup Aloysius Kiik Ro, Wakil Direktur Utama Hutama Karya.

Hingga akhir tahun 2020 lalu, perusahaan berhasil mengoperasikan 2 ruas tol tambahan yaitu Pekanbaru – Dumai dan Sigli – Banda Aceh Seksi 4, sehingga saat ini total ruas tol yang sudah beroperasi sepanjang 554 km. Keseluruhan ruas tersebut diantaranya 2 ruas tol di Pulau Jawa yakni Ruas Tol JORR Seksi S dan Ruas Tol Akses Tanjung Priok, serta 6 ruas tol lainnya di JTTS yakni Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Medan – Binjai, Ruas Pekanbaru – Dumai, dan Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 3 & 4. Diharapkan dengan bertambahnya ruas yang beroperasii dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Sumatra. Selain melanjutkan pembangunan JTTS, di tahun 2021 ini, Hutama Karya juga menargetkan kontrak baru hingga IDR 20.59 Tn dengan membidik proyek – proyek strategis nasional pemerintah, khususnya pada proyek bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC. Sepanjang tahun 2020, perusahaan juga berhasil survive dengan tetap mampu menggarap beberapa proyek strategis penting di Indonesia, tentu dengan penerapan prosedur dan protokol kesehatan yang ketat hingga supply vitamin kepada para pekerja, semua hal tersebut dimonitor secara harian oleh tim QHSSE pada masing-masing proyek dan Manajemen Hutama Karya di Kantor Pusat. Adapun proyek-proyek yang berhasil didapatkan di tengah pandemi diantaranya Proyek Irigasi Rentang, Chevron TTM (Tahap I), Dermaga Semarang Peldam, Interchange Margabumi, Bandara Internasional Lombok Lanjutan, Tanggap Darurat Sungai Radda dan Sungai Rongkong, Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Bailey, Bendungan Bintang Bano Lanjutan, RS Pendidikan Hasanudin, Politeknik STAN, Rumah Sakit Kupang, Jargas Musirawas, dan Dermaga TBBM Tanjung Batu, hingga Pengembangan Kawasan Lumbung Pangan Baru atau Food Estate yang berlokasi di Kalimantan Tengah.

Kemudian pada awal Maret 2021, Hutama Karya juga baru saja mendapatkan kontrak pembangunan sisi timur kawasan sirkuit MotoGP Mandalika di Nusa Tenggara Barat, yang mana kehadiran proyek ini dapat membawa dampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar sertamempersiapkan normalisasi pariwisata setelah penuntasan proses vaksinasi Indonesia dan menjadi langkah yang baik untuk mangawali usianya yang menginjak 60 tahun.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!