PATANI UTARA, MALUKU UTARA, MENARA62.COM — Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki 17.000 pulau yang memerlukan pelabuhan.
“Tetapi baru sebagian kecil yang ada pelabuhannya. Oleh sebab itu prioritas kami berikan, misalnya di sini, di Tapaleo ini jadi prioritas dan sudah tiga tahun dikerjakan. Alhamdulillah selesai,” kata Presiden saat meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka dan Pelabuhan Bicoli di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin (8/5/2017), seperti dilansir kantor Berita Antara.
Pelabuhan Laut Wayabuka berada di Pulau Morotai dan Pelabuhan Laut Bicoli berada di Kabupaten Halmahera Timur.
Joko Widodo mengharapkan, dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Laut tersebut maka frekuensi kapal yang sandar akan lebih banyak lagi.
“Tadi bisikan ke Menhub (Budi Karya) agar ada frekuensi kapal yang datang lebih banyak, tidak hanya di sini dua minggu sekali kapal perintis, kalau bisa seminggu sekali, kalau bisa tambah lagi jadi sehari sekali,” harap Presiden.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga sempat berbincang dengan salah satu warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, Basir Salasa.
Joko Widodo minta tanggapan tentang pembangunan Pelabuhan Laut Tapaleo ini. “Pelabuhan ini bermanfaat ngak? Untuk apa setahu bapak,” tanya Presiden ke Basir.
Basir mengatakan pelabuhan laut sangat bermanfaat untuk bongkar muat barang dan penumpang.
“Bongkar muat sembako dan bahan bangunan masuk ke sini dan hasil bumi seperti kopra, cengkeh dan pala bisa keluar dari sini,” ungkap Basir.
Dia berharap kapal sandar di Tapaleo lebih rutin agar kebutuhan warga lebih terpenuhi dan harga barang lebih murah.
Berdasar siaran pers Istana, Senin (8/5/2017), Joko Widodo bertolak dari Bandara Syansufin Noor Banjarbaru, Kalimantan Selatan menuju Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara. Dari Ternate, Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Halmahera Tengah menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.