27.9 C
Jakarta

Research Expo Ahmad Dahlan untuk Kesejahteraan

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA 62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Research Expo Di Hall Kampus 4 Jalan Ring Road Selatan Yogyakarta, Jumat-Sabtu (3-4/5/2019). Research Expo Ahmad Dahlan (READ) yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini diikuti 14 Pusat Studi UAD.

Dijelaskan Wakil Rektor I, Dr Muchlas MT, selama ini hasil penelitian dosen-dosen UAD belum banyak menyentuh kehidupan masyarakat. Karena itu, READ diharapkan dapat mempertemukan antara peneliti UAD dan masyarakat pengguna hasil penelitian. Sehingga kehidupan masyarakat lebih sejahtera.

“Selama ini, penelitian tidak pernah menyentuh hajat kehidupan masyarakat. Seolah-olah hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi hanya bermanfaat untuk pengembangan keilmuan saja,” kata Muchlas.

Perguruan tinggi, kata Muchlas, ibarat menara gading yang sulit dijangkau masyarakat. “Gadingnya saja jarang kita pegang, apalagi menara yang ada di atas. Research Expo Ahmad Dahlan ini kita harapkan ini menjadi salah satu jembatan yang menghubungkan antara kebutuhan masyarakat dan usaha,” kata Muchlas.

Sedang Kepala Pusat Studi Energi dan Lingkungan (PSEL) UAD, Dr Zahrul Mufrodi ST, MT mengatakan READ ini menyatukan banyak hal yaitu dari sisi penelitian di universitas dan sisi lain yang memperoleh manfaat penelitian. Salah satunya, Pusat Studi Energi dan Lingkungan berhasil menciptakan alat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

“Saat ini sudah ada dua bank sampah yang diberi hibah alat ini. Sehingga mereka bisa mengolah sampah plastik menjadi BBM,” kata Zahrul.

Bahkan, jelas Zahrul, pihaknya sedàng merintis kerjasama dengan perusahaan besar untuk mengolah limbah plastik Di pantai. “Sedang kita rancang dan akan ditempatkan di sejumlah pantai yang banyak limbah plaaiknya,” katanya.

Selanjutnya, biodiesel yang dihasil akan diperuntukkan bagi nelayan. Limbah plastik Indonesia itu nomor dua di dunia. Sehingga hasil pengolahan limbah plastik dapat mencukupi kebutuhan nelayan.

Selain itu, kata Zahrul, ada alat untuk mengolah minyak jelantah menjadi bio diesel. Alat ini diberi nama Alat Cerdas Pembuat Biodiesel dari Minyak Jelantah. “Minyak jelantah yang dimasukkan ke alat ini langsung terdeteksi kandungannya. Kemudian diberi campuran dan dipanaskan dengan suhu tertentu akan diperoleh biodiesel sesuai standard di masyarakat.

Sementara Pusat Studi Mitigasi Penanggulangan Bencana (PSMPB) berhasil menciptakan simulasi Gunung Merapi meletus. Dalam stand PSMPB UAD memperlihatkan letusan Gunung Merapi dan arah luapan lahar panas.

Dengan simulasi ini PSMPB UAD bisa mengantisipasi daerah mana yang akan terkena bencana. Sehingga korban jiwa bisa diminimalisir.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!