26.5 C
Jakarta

Rewang Kemanusiaan ala Dapur Umum ‘Aisyiyah Balaikpapan

Baca Juga:

MAMUJU, MENARA62.COM – Istilah rewang bagi orang Jogja dan sekitarnya langsung merujuk pada gotong royong masyarakat terutama ibu-ibu ketika tetangga melaksanakan hajatan nikah atau acara lain yang mengundang banyak orang. Biasanya perihal dapur, memasak untuk para tamu yang datang atau hantaran bagi keluarga.

Bagaimana dengann rewang dapur umum di tengah bencana?
Ketersediaan makanan baik bagi relawan maupun penyintas di daerah bencana merupakan hal yang sangat penting.

Bayangkan jika ketersediaan makanan dengan asupan gizi dan variasi menu bagi relawan terhambat. Proses evakuasi dan kegiatan lain bisa terhambat karena badan lemas dan lainnya. Bagi penyintas sangat terbantu karena bisa jadi tidak lagi memiliki logistik ataupun alat masak yang terkena bencana.

Dapur umum menjadi kluster wajib yang hadir di tengah sebuah bencana ketika melibatkan banyak relawan dan adanya penyintas yang harus dilayani.

Ibu-ibu ‘Aisyiyah Balikpapan ini hadir kedua kalinya dalam skala nasional. Kegiatan dapur umum pertama yaitu saat terjadi gempa di Palu. Demikian pula saat ini, ketika terjadi gempa Mamuju maka pilihan berangkat menjadi sebuah kebanggaan bagi para ibu ini untuk menyiapkan makan bagi ratusan relawan dari utusan berbagai wilayah di Indonesia.

tim dapur umum yang terdiri atas; Zuraidah , Hj. Srie Harniati, Masnah, Hj. Hawatiah, Warni dan Rustianingsih

Menempati kompleks masjid Fastabiqul Khairat di Jalan Sukarno Hatta Mamuju, tim dapur umum yang terdiri atas Zuraidah , Hj. Srie Harniati, Masnah, Hj. Hawatiah, Warni dan Rustianingsih akan menyiapkan makanan dengan menu berbeda-beda selama empat belas hari terhitung mulai tanggal dupuluh dua Januari.

Terlihat hari ini, Sabtu (23/1) pukul 03.00 dinihari tim dapur umum sudah mulai bekerja. Menu nasi kuning dengan lauk telor balado dan oseng tempe disiapkan. Menu yang berganti tiap harinya menambah lahap dan kegembiraan para relawan serta penyintas yang menikmatinya.

Sudah saatnya budaya rewang di tengah bencana dipersiapkan oleh tiap-tiap daerah. Melayani dan memberi menjadi budaya luhur nan elok. Dan tidak salah peringkat pertama karakter kedermawanan penduduk Indonesia pun diakui oleh dunia.

(Uzni G)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!