26.2 C
Jakarta

Sambut Tahun Baru Islam, Muhammadiyah Aisyiyah Transformasi Layanan Amal Usaha

Baca Juga:

DEPOK, MENARA62.COM – Menyambut tahun baru Islam 1447 H, organisasi besar masyarakat Muhammadiyah Aisyiyah menyambutnya dengan perhelatan nasional 26 s.d. 28 Juni 2025 di Ciputat dengan tema Transformasi Layanan Sosial.

 

Ditemui di Depok Jasra Putra Wakil Ketua Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan semangat menyambut tahun baru Hijriah menjadi momen penting untuk gerakan ormas besar ini dalam menyegarkan kembali organisasi melalui para penggerak Al Maun, agar kebijakan Muhammadiyah terus melakukan afirmasi dan memajukan upaya kesejahteraan sosial umat yang inklusi.

 

Tak kurang 60 pimpinan wilayah dan 190 pimpinan lembaga layanan sosial Muhammadiyah Aisyiyah telah menghadiri perhelatan akbar yang di selenggarakan di Gedung PPSDM Kemendikdasmen Jalan Raya Parung Ciputat Km 19 Depok Jawa Barat.

 

Berbagai layanan sosial terdepan Muhammadiyah Aisyiyah seperti perlindungan anak, perlindungan lansia, perlindungan keluarga, perlindungan difabel akan menjadi sasaran utama dalam fokus pembahasan.

 

Ruang sosial terkecil keluarga. Bagi Muhammadiyah adalah kunci menyusun agenda agenda kebangsaan dari meja rumah. Apa yang terjadi pada permasalahan sosial yang ada saat ini, karena meja makan rumah, ruang keluarga tidak hidup akibat direbut ruang digital yang tidak di antisipasi. Karena ruang ini tidak boleh hilang, untuk itu melalui pertemuan kami akan melakukan rekayasa sosial engineering bersama, melalui praktek baik yang ada agar ini hidup lagi. Karena kita tahu runag itu butuh diciptakan, lingkungan, ruang inklusi dan adil untuk setiap keluarga. Ini menjadi penentu lingkungan ekosistem, ekologi bagi setiap keluarga dalam membesarkan setiap anggota keluarganya.

 

Banyak generasi kita yang kurang memiliki Life sosial skill, yang kedepannya akan berdampak multi dimensi, jadi tantangan di era digital. Akibatnya jurang antar generasi semakim besar jaraknya. Ini yang harus di rekayasa bersama, untuk itu Muhammadiyah melakukan transformasi layanan sosialnya.

 

Salah satu yang dilakukan adalah membangun identitas sosial baru dengan menciptakan program program muktakhir dalam menjawab tantangan era digital. Layanan sosial kami perlu bertransformasi, bukan dalam arti ketinggalan jaman. Namun dengan pertemuan nasional ini, kami ingin menemukan praktek praktek baik, yang ujungnya akan menjadi panduan baru dalam layanan ormas besar ini.

 

Peradaban dogital telah banyak mengikis nilai nilai keluarga, hubungan antara anak, ayah, ibu, kakek, nenek menjadi berubah, perwakilan interaksi melalui digital menyebabkan keringnya ruang ruang keluarga Indonesia.

 

Untuk itulah Muhammadiyah mengusulkan ada rekayasa ruang keluarga agar tetap hidup di peradaban digital. Dengan mendorong melalui perubahan yanh sistemik dengan meminta negara hadir merevisi kebijakan kebijakannya yang memang pada nyatanya belum disiapkan ketika kita masuk peradaban digital.

 

Adapun kebijakan yang akan dibahas adalah RUU Pengasuhan Keluarga, UU Pengasuhan Anak, RUU Lansia, UU Disabilitas, UU Pekerja Sosial, yang semuanya akan didekatkan dengan peradaban digital. Dan memperhatikan praktek baik yang di selenggarakan layanan. Yang hasil pembahasannya akan menjadi rekomendasi untuk pemerintah Indonesia.

 

Kita berharap transformasi layanan Muhammadiyah Aisyiyah dan praktek baiknya dapat membuat ruang inklusi bagi siapa saja yang membutuhkan layanan kami.  (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!