26.3 C
Jakarta

Taiwan Expo 2020 Online Dimulai, Buyer dan Industri Lakukan Online Face to Face

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Lebih dari 300 buyer melakukan online face to face dengan 132 peserta Taiwan Expo 2020 Online di Indonesia, Rabu (14/10). Sukses Taiwan Expo 2020 Online di Indonesia ini menyusul sukses even yang sama yang digelar di Vietnam pekan lalu.

Pameran tersebut menjawab rencana pembangunan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan 100 kota pintar (Smart City), membangun poros samudra dan melengkapi Industri 4.0 dan industry perdagangan, industri kesehatan, industry e-commerce, lifestyle, halal Taiwan, pariwisata dan budaya sebagai enam tema utama dalam pameran ini. Tujuan dari Taiwan Expo 2020 tersebut adalah untuk meningkatkan peluang bisnis industri dan pasar permintaan domestik yang besar di Indonesia.

Grand Opening Pameran Taiwan Expo 2020 Online di Indonesia menghadirkan pembicara dari Taiwan dan Indonesia untuk membahas praktik transformasi digital dan peluang bisnis yang dihadapi perusahaan di era pasca-epidemi. Pembicara yang berpartisipasi dalam dialog tersebut adalah Chairman of Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) – James Huang, Gubernur Jawa Barat – Ridwan Kamil, Pendiri EZTABLE – Alex Chen, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) – Soegiharto Santoso dan pembicara lainnya.

James Huang menyebutkan bahwa meskipun wabah Covid-19 telah membawa dampak negatif pada perekonomian, namun juga membawa peluang industri baru. Industri seperti smart applications, data berkapasitas besar, artificial intelligence, cloud computing dan 5G mulai berkembang di era epidemi.

“Pembangunan dan transformasi digital bukan hanya sebuah pilihan tetapi juga suatu keharusan bagi perusahaan. Namun, perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan bagaimana berintegrasi dengan produk dan layanan yang ada selama transformasi digital dan mencari solusi baru melalui transformasi digital untuk meningkatkan nilai tambah,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Soegiharto Santoso selaku Ketua Umum APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) mengatakan bahwa smart city membutuhkan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan, dan Taiwan terkenal karena mengembangkan AI ke dalam aplikasi smart city mereka. Kita mengetahui, lanjutnya, di beberapa kota telah menerapkan CCTV dan sebagian telah memanfaatkan AI dan IoT untuk pengenalan serta mendeteksi wajah maupun kendaraan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

“Saya juga melihat peluang di desa, tentang bagaimana kita dapat menerapkan pertanian menggunakan AI dan IOT untuk mendukung pembangunan ekonomi di desa. Saya memiliki database para pemilik lahan pertanian yang terbuka untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan terkait dengan smart agriculture sehingga dapat memberdayakan pengembangan pertanian di desa, tentu saja hal ini merupakan peluang besar dan akan berjalan dengan sukses, jika kita bisa berkolaborasi,” ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Soegiharto Santoso juga menambahkan bahwa APTIKNAS mempunyai 2000 anggota di 29 daerah, dari Aceh hingga Papua.

“Kami membuka peluang kerjasama ataupun berkolaborasi dalam bisnis TIK, bukan hanya dengan diri saya sendiri, melainkan dengan para anggota APTIKNAS yang tersebar dari Aceh hingga Papua, sebab Indonesia mempunyai pasar yang sangat besar dan ini merupakan peluang yang baik untuk para pengusaha dari Taiwan,” tutur Soegiharto Santoso.

Baru-baru ini, pemerintah Indonesia sangat antusias untuk mempromosikan proyek smart city dan industri 4.0, dan solusi digital serta komponen utama yang digunakan dalam proyek tersebut merupakan salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Taiwan. Itu juga merupakan ekspor terbesar dari Taiwan ke Indonesia. Oleh karena itu Taiwan dan Indonesia harus menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat untuk saling membantu hubungan bisnis antara kedua negara.

Taiwan Expo 2020 merupakan mahakarya transformasi digital dari TAITRA. Melalui teknologi digital, TAITRA dapat membuat layanan marketing berbasis cloud. Selain mengurangi waktu, biaya dan pengeluaran perusahaan untuk perjalanan pameran, itu juga mengurangi pengeluaran dalam promosi penjualan. Kesulitan dari situasi ini telah menguntungkan lebih banyak usaha kecil dan menengah Taiwan. Dalam situasi Covid-19 yang parah saat ini, mereka dapat terus melayani keperluan bisnis dalam negeri.

Taiwan Expo diselenggarakan oleh Bureau of Foreign Trade (BOFT) dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), serta didukung oleh Biro Pariwisata Kementerian Perhubungan (Tourism Bureau, M.O.T.C.), Asosiasi Kebudayaan Cina (The General Assembly of Chinese Culture), Kadin Indonesia Komite Taiwan, Indonesia Taiwan Chambers of Commerce, Taiwan Business Club Bandung, Jakarta Overseas Chinese Committe, Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), GAKESLAB, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, Asosiasi Makanan&Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (APERLINDO).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!