32.5 C
Jakarta

Tarif Pesawat Mahal Karena Kurs Dolar Naik

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Naiknya tarif penerbangan domestik tak lepas dari kenaikan kurs mata uang dolar Amerika Serikat. Sebab maskapai penerbangan hingga saat ini masih menggunakan mata uang dolar untuk pembelian pesawat, pembelian avtur dan biaya perawatan lainnya.

“Sementara tarifnya kan menggunakan rupiah. Jadi memang harus ada penyesuaian tarif secara bertahap,” kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Seminar dan Dialog Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri, Senin (14/1).

Menurut Wapres penyesuaian tarif penerbangan yang dilakukan sejumlah maskapai semata-mata untuk bertahan. Dengan cara demikian maka perusahaan penerbangan bisa tetap bertahan dan beroperasi.

Wapres justeru menyatakan kekhawatirannya jika tarif penerbangan tidak disesuaikan secara bertahap. Bisa jadi akan mengakibatkan banyak maskapai penerbangan yang bertumbangan. Dan pada akhirnya aka nada monopoli maskapai penerbangan.

“Kalau sampai ada monopoli, harga tiket bisa lebih mahal, karena monopoli oleh perusahaan tertentu,” tambahnya.

Karena itu, Wapres meminta masyarakat hati-hati menyikapi kenaikan tarif penerbangan domestic ini. Mengingat maskapai penerbangan memang masih menggunakan dolar AS untuk pembelian pesawat, bahan bakar dan biaya pemeliharaan.

Sebelumnya diberitakan sejumlah maskapai penerbangan menaikkan tarif penerbangan domestic. Mereka juga memberlakukan bagasi berbayar, sehingga tarif pesawat mau tidak mau menjadi melonjak drastic.

Tetapi menyikapi kegelisahan publik akhirnya maskapai penerbangan menurunkan harga tiket pesawat antara 20 hingga 60 persen berlaku sejak Jumat pekan lalu.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!