27.3 C
Jakarta

Tepung Daun  Kelor (Moringa Oleifera) “ Miracle  Tree“ Kaya akan  Nutrisi

Baca Juga:

 

Oleh : WIJAYANTI, SST, M.Kes *)

SOLO, MENARA62.COM– Pemanfaatan kelor di Indonesia sendiri masih belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Jaman  dahulu, masyarakat   memanfaakan kelor  sebagai bahan campuran  untuk memandikan jenazah   karena  dipercaya dapat melunturkan  jimat atau susuk  bersama air. Namun  saat  ini pemanfaatan  masyarakat  terhadap  kelor  telah  berkembang,  yang umumnya dikenal sebagai salah satu menu sayuran,  bahkan   sekarang  daun kelor mulai  dikeringkan  untuk pembuatan  bahan  minuman seperti  teh untuk penyembuhan berbagai macam penyakit.

Kelor (Moringa Oleifera)    merupakan  tanaman yang banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis seperti wilayah Indonesia. Kelor dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman yang bergizi dan World Health Organisation  (WHO)  telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi). Kelor memiliki peranan penting terhadap pencegahan penyakit metabolik dan beberapa penyakit infeksi karena berpotensi sebagai sumber utama beberapa zat gizi dan elemen terapeutik, termasuk anti inflamasi, antibiotik, dan memacu sistem imun mengingat kandungan zat besi dan proteinnya cukup tinggi yang memiliki potensi terapi suplementasi untuk anak-anak malnutrisi.

Selain dikonsumsi langsung dalam bentuk segar, kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung atau powder yang dapat digunakan sebagai fortifikan untuk mencukupi nutrisi pada berbagai produk pangan, seperti pada olahan pudding, cake, nugget, biscuit, cracker,  es cream, smooties kelor, cendok kelor  serta olahan lainnya yaitu  dengan  menambahkan  tepung daun kelor untuk setiap jenis makanan sebagai suplemen gizi bahkan  dapat digunakan  untuk bahan kecantikan.

Untuk  membuat  tepung daun kelor   sangat  mudah  sekali. Adapun langkah-langkahnya pembuatan  tepung daun kelor adalah  :1)  Memilih daun  kelor  berwarna hijau tua, 2) Mencuci daun kelor  dengan air mengalir, 3) Memisahkan daun kelor dari tangkainya, 4) Mengeringkan dengan dengan  cara meletakkan daun kelor dalam nampan  dan menutupnya  dengan  kain  hitam  guna mengurangi proses oksidasi saat penjemuran, kemudian jemur  di bawah   sinar matahari  selama ± 6 jam  atau sampai daun kelor rapuh dan mudah diremas, atau pengeringan  dengan alat pengering   dengan  suhu 50 0 C  selama   5 jam  atau bisa  dengan pengeringan ruangan  dengan suhu 35-40 0C  selama  3-4 hari, 5) Menggiling daun kelor   dengan  Miller,  6) Mengayak hasil gilinggan  dengan  ayakan 80 mesh sehingga didapatkan tekstur tepung daun kelor yang lebih halus agar mudah dicerna, 6) Menyimpan  tepung daun kelor yang sudah halus  dalam plastik kedap udara  yang diberi silica gel  untuk menjaga kelembaban dan kadar air tepung sehingga dapat memperpanjang umur simpan tepung.  Kadar air tepung daun kelor dalam penelitian yang pernah kami lakukan adalah 6,64%,  ini menunjukkan tepung daun kelor memiliki daya simpan yang lebih lama dikarenakan dengan kadar air dibawah 10% dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Dengan  adanya  sediaan  tepung  daun kelor ini  diharapkan masyarakat  mudah  mengolahnya  menjadi berbagai produk pangan untuk  menambah nilai nutrisi  makan yang diolahnya setya meningkatkan nilai ekonomi dibidang industri .  Selanjutnya  tepung daun kelor bisa dimanfaatkan sebagai  fortifikan (zat gizi) untuk bahan makanan/minuman yang dapat dikonsumsi. Atau jika masyarakat tidak mau repot mengeringkan daun kelor  sendiri,   dapat membeli  tepung daun kelor yang sekarang sudah banyak dijual belikan  secara  on line.

Kandungan nilai gizi yang tinggi, khasiat dan manfaatnya menyebabkan kelor mendapat julukan sebagai pohon ajaib “ Miracle Tree “ dan  Mother’s Best friendl . Berdasarkan  hasil analisa karakteristik tepung daun kelor yang kami dilakukan di Laboratorium Penguji Pangan dan Gizi  pada tanggal  20 Juli 2018 sesuai surat hasil analisa No : 884/PS/07/18  yaitu 1)   Kadar lemak tepung daun kelor yaitu 6.74%.  Daun kelor memiliki asam lemak yang membantu mempercepat metabolisme. Orang yang mengonsumsi daun kelor diketahui memiliki tingkat energi yang tinggi. Karena meningkatnya metabolisme tubuh, kalori sangat cepat terbakar sehingga meningkatkan sirkulasi darah pada otot tubuh. Prosesnya menyebabkan pembakaran lebih banyak kalori dalam tubuh 2) Kadar protein tepung daun kelor tinggi yaitu 23,37% dimana daun tanaman kelor memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi, termasuk asam amino sulfur yang mirip dengan asam amino yang dikandung biji kedelai karen  daun kelor  juga mengandung tanin, saponin, dan alkaloid 3) Tepung daun kelor mengandung serat kasar sebesar 3,67%. yang menurunkan kolesterol jahat dan mengurangi nafsu makan.  Serat menyerap banyak air yang menyebabkan rasa kenyang yang lama sehingga dapat membatasi jumlah makanan yang kita makan 4)  Kadar karbohidrat dan kalori tepung daun kelor yaitu 51,59% dan 342,31 kkal/kg, dengan kandungan karbohidrat dan kalori yang kecil dalam daun kelor dapat membantu menurunkan berat badan 5)  Tepung daun kelor mengandung senyawa mineral yang cukup tinggi, yaitu kadar  zat besi (Fe) 177,74 ppm. Kandungan Fe yang tinggi berfungsi sebagai bahan pangan fungsional untuk mengatasi anemia  6) kadar  Calsium Ca 16.350,58 ppm  sehingga kelor dianggap bisa  mengatasi  masalah nutrisi, terutama masalah kalsium  seperti stunting 7) kadar Natrium (Na) 1.206,54 dan 8) kadar fosfor sebesar 290,65 mg/100gr dan masih   banyak   senyawa  nutrisi , vitamin dan  mineral  yang  terkandung kandungan  dalam tepung kelor yang belum kami ujikan.

Untuk pengusaha kuliner tentunya produk  olahan yang berasal dari  kelor  menjadi peluang usaha yang memiliki nilai tinggi. Karena   dengan  bahan yang mudah didapat, pengolahan   yang  sederhana  tetapi kaya akan manfaat bagi  tubuh  kita bahkan  dapat meningkatkan   nilai ekonomi .

*)Prodi  DIII Kebidanan  ITS  PKU Muhammadiyah Surakarta

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!