33.2 C
Jakarta

Tim Medis Muhammadiyah Aid Berhasil Masuk Ke Bangladesh

Baca Juga:

DHAKA, MENARA62.COM– Kondisi di Bangladesh cukup ketat untuk bantuan asing, termasuk dari Indonesia. Kedatangan relawan asing dari Indonesia, Malaysia dan Turki sejak kedatangan diawasi (red notice).

Meski sangat ketat, tim Medis Muhammadiyah Aid diizinkan untuk masuk ke Cox Bazar, Bangladesh.

“Kami sudah tandatangani MoU dengan Asosiasi Media Tingkat Pusat Bangladesh. Alhamdulillah tim Muhammadiyah Aid bisa masuk,” jelas Andar Nubowo, tim Muhammadiyah Aid dalam siaran persnya, Ahad (24/9/2017).

Diakui untuk membawa bantuan bagi muslim Rohingya di Cox Bazar Bangladesh, perlu ijin resmi dari Pemerintah Bangladesh dan wajib bermitra lokal untuk segala aktifitas kemanusiaan di Cox Bazar. Penyaluran bantuan harus dilakukan oleh mitra lokal.

“Saat ini, baru diijinkan 50 ribu USD atau 600 juta dari Indonesia. Semoga ada penambahan kuota lagi,” lanjutnya.

Tidak ada jaminan keamanan bagi pekerja sosial atau relawan kemanusiaan. Di Bangladesh, tahun lalu, terjadi pembunuhan massal 20 orang asing di sebuah restoran. Hal ini masih menjadi trauma. Kami tidak boleh jalan malam atau makan sendirian di restoran.

Meski demikian, tim relawan yang mengantar bantuan berupaya bekerja semaksimal mungkin.

“Mohon doanya, supaya kami di lapangan mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan amanah bangsa Indonesia,” tukas Andar.

Di Cox Bazar, isu keamanan dan segregasi sosial mulai mengemuka, terutama antara penduduk lokal dengan pengungsi. Warga lokal semakin sedikit dan miskin, pengungsi bertambah banyak dan dibantu dari berbagai penjuru.

Di lokasi pengungsian juga mulai jadi arena perebutan politik Bangladesh dengan kampanye-kampanye Pemilu. Situasinya menjadi kompleks.

Bantuan kemanusiaan dari Presiden Jokowi dan lembaga lain sampai sekarang belum bisa diturunkan logistiknya di Cox Bazar.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!