JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program Penggerak Muda Pasar Rakyat. Program kerja sama ini merupakan bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa program magang bersertifikat yang didesain bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya guna memberi dampak penguatan dan pemberdayaan pasar secara konkret.
Kerja sama program ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan secara virtual oleh Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan (18/01). Peluncuran program juga turut dihadiri oleh 76 pimpinan perguruan tinggi dan 11 pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyambut baik kesempatan kerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk program Penggerak Muda Pasar Rakyat yang menjadi salah satu program Kampus Merdeka. Menurutnya program ini sesuai dengan salah satu filosofi Kampus Merdeka yakni kolaborasi dan gotong royong, terutama untuk bergotong royong dengan masyarakat.
Di masa peralihan, lanjut Nadiem, ide-ide brilian dari mahasiswa sangat dibutuhkan untuk membangun perekonomian Indonesia. Program Penggerak Muda Pasar Rakyat dapat menjadi wadah untuk hal tersebut di mana mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa lain dan berdialog dengan pelaku pasar rakyat untuk membantu membangun bisnisnya, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar lagi untuk perekonomian Indonesia.
“Mahasiswa dapat bergotong-royong dengan rakyat untuk menghadapi masa pemulihan pandemi untuk membangun perekonomian dengan cara menguatkan Pasar Rakyat dan berharap para peserta Pasar Rakyat bisa menjadi penggerak ekonomi di Indonesia,” pungkasnya.
Hal tersebut diamini oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia mengungkapkan bahwa program magang bersertifikat Penggerak Muda Pasar Rakyat ini akan sangat membantu Kemendag untuk memberdayakan kembali Pasar Rakyat yang terkena dampak pandemi melalui digitalisasi ekonomi. Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa untuk turut berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbudristek.
“Saya yakin Penggerak Muda Pasar Rakyat akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Plt. Dirjen Diktiristek Nizam, menyampaikan bahwa program Penggerak Muda Pasar Rakyat ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai program studi dan wilayah. Program ini akan menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa untuk menciptakan digitalisasi di pasar-pasar tradisional Indonesia sehingga dapat lebih hidup dan milenial. “Mahasiswa mampu berkolaborasi baik itu lintas program studi mulai dari sains, engineering, ilmu sosial, dan sebagainya. Lintas keilmuan itulah yang akan berdampak penuh bagi mitra sasaran di luar sana,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Oke Nurwan menyampaikan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Pasar Rakyat ini akan membantu dan menggerakkan roda perekonomian nasional dengan baik dan bisa menerapkan standar manajemen yang sesuai. Bahkan melalui Penggerak Muda Pasar Rakyat ini sendiri, Pasar Rakyat akan selalu bisa beradaptasi dengan perkembangan terkini.
Oke mengungkapkan hingga saat ini, setidaknya terdapat 16.235 Pasar Rakyat yang masih terbelakang kondisinya seperti kumuh, kotor, dan tidak memiliki manajemen yang baik, sedangkan hanya terdapat 46 Pasar Rakyat yang sudah memenuhi standar nasional. Maka dari itu program Penggerak Muda Pasar Rakyat memiliki target atau capaian untuk melakukan perbaikan mulai dari fisik hingga sistem manajemen pasar.
“Harapannya, para penggerak yang terlibat mampu bahu-membahu mengoptimalkan program Pasar Rakyat untuk mendorong digitalisasi yang menyasar pada pasar-pasar tradisional di Indonesia,” tambahnya.
Program Penggerak Muda Pasar Rakyat nantinya akan dilaksanakan di 60 Pasar Rakyat yang tersebar di 15 kabupaten atau kota mulai dari Kota Palembang, Padang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Samarinda, Gowa, Bogor, Banyumas, Malang, Surakarta, Kupang dan Manado. Kemendag menargetkan mahasiswa yang mengikuti program ini sebanyak 300 mahasiswa. Program ini akan disetarakan sebanyak 20 SKS yang dilaksanakan secara hybrid baik daring atau luring. Beberapa ragam kegiatan bagi mahasiswa dalam program ini di antaranya mengikuti pelatihan micro teaching sederhana terkait Pasar Rakyat, memberikan atensi atau mengajar materi yang diperlukan, merancang rekomendasi dan evaluasi pelaksanaan Pasar Rakyat.