32.9 C
Jakarta

UMS-UNISA Gandeng Beberapa Perguruan Tinggi Malaysia untuk Internasional Workshop, Visiting Lecturer dan Riset Kolaborasi

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) gandeng Perguruan Tinggi Malaysia adakan Workshop Collaboration On Child-Friendly Environment dengan tema “Design and Planning of Playscape and Ecological Literacy Milieu in an Urban Neighborhood for Young Children” di UNISA Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari Senin-Selasa, 13-14 Juni 2022.
Dr. Nur Rahmawati Syamsiyah, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi Arsitektur UMS menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama antara Fakultas Sains dan Teknologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Tujuan diselenggarakannya workshop ini tentu sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa
dan keberlanjutan kerjasama antar pihak yang terlibat,” ujar Kepala Program Studi Arsitektur itu, Jumat (17/6).
Menurutnya, untuk mempertajam kemampuan dosen terkait penelitian, Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta juga akan berdiskusi terkait kiat-kiat, lingkup dan hibah penelitian dalam ranah arsitektur, sekaligus pembahasan terkait kerja sama kolaborasi penelitian dengan Department of Architecture and Enviromental Design, Universiti Kebangsaan Malaysia. Hal tersebut diharapkan dapat memberi manfaat dalam roadmap penelitian dosen dan keberlanjutan kerja sama antar pihak.
“Selain itu dalam kegiatan ini juga memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai kegiatan internasional yang terjalin dengan pihak terkait, membuka wawasan mahasiswa maupun wawasan dosen, dan pembahasan terkait penelitian di ranah Arsitektur antar pihak Program Studi dan departemen Arsitektur di Universitas terkait,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Ismail Said dari Departemen Arsitektur Lanskap Universitas Teknologi Malaysia menyampaikan dalam pembukaannya bagaimana konsep lingkungan ramah anak yang menjadi agenda inisiatif antar lembaga WHO, UNICEF, dan UNHCR.
“Konsep tersebut divisualisasikan untuk menjamin hak anak untuk bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan dunia kehidupan mereka,” ungkapnya.
Setelah mendengarkan pemaparan, workshop dilanjutkan dengan membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok dengan tugas mencari makna dari topik yang sudah ditentukan dan itulah yang nanti akan menjadi projek desain. (Fika)
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!