30.9 C
Jakarta

Paham Agama Yang Moderat Menjadikan Keberagaman Saling Bertoleransi

Baca Juga:

Oleh: H.M.Sun’an Miskan,Lc. / Ketua PWM DKI Jakarta. *)

JAKARTA, MENARA62.COM – PWM DKI bersyukur pada Allah SWT dan menyambut gembira atas Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) DKI Jakarta periode 2022-2024, dengan tema : “ Meneguhkan Peran IMM DKI Jakarta dalam mewujudkan keberagaman yang moderat “.
Atas nama PWM DKI Jakarta saya mengucapkan selamat terhadap pengurus baru dan berdoa kepada Allah Al Hakim semoga :
“ Pengurus baru dimudahkan urusannya dan pengurus lama diterima amal baktinya, diterima sebagai amal soleh “.
Pengurus baru supaya terus berkomunikasi dengan pengurus lama dan meneruskan program-program jangka panjang yang belum terlaksana.
Saya juga turut mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Yth :
1. Bapak H.Asrul Sani,S.H.,M.Sc. Wakil Ketua MPR RI
2. Bpk Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Dr.H.Muhammad Fadlil Imran,M.Sc. yang diwakili oleh Bapak Kombes Pol. Wahyu Setiawan, Dirintelkam
3. Sdr Abdul Musawir Yahya, Ketua Umum DPP IMM besrta jajarannya
4. Sahabat saya anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Sdr.H.Supriadi Karsim,S.Ag
5. Saudara yang mewakili Kelompok Cipayung
6. Saudara Ari Aprian Harahap,S.Pd Ketua Umum DPD IMM DKI Jakrta beserta jajarannya
7. Para Immawan, Immawati dan seluruh undangan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Saya sangat apresiasi, sangat memberikan acungan jempol terhadap IMM DKI Jakarta sebagai insan yang paling sadar di tengah masyarakat atas tema yang diusung dalam pelantikan ini , yaitu “ Meneguhkan Peran IMM DKI Jakarta dalam mewujudkan keberagaman yang moderat “.

Mengapa ? Karena bangsa ini hampir terbelah oleh, paham agama yang extrem. Satu sisi berpaham hitam putih, murni teks Al Qur’an dan Al Hadist Ash Shohih dan menolak penggunaan akal dengan produknya sain dan teknologi untak menafsirkan ayat ayat yang dhonny ,ayat-ayat yang menyangkut muamalah duniyahwiyah agar Islam itu dapat diterapkan dizaman dimana ummat manusia itu hidup . Karena Islam itu untuk sepanjang zaman.

Sebaliknya ada kelompok yang sangat memuja peran akal, sehingga tidak menggunakannya sesuai dengan aturan yang memberi anugrah akal yaitu Allah SWT, berpaham sekuler, bebas se-bebas-bebasnya seperti menopang moral LBJT, kumpul kebo dengan dalih itu adalah hak asasi manusia.

Untuk memoderatkan paham agama, kita harus paham akan sunnah Allah SWT dalam menciptakan manusia hambanya yang paling mulia .
Semula manusia itu dicipta hanya 1 ( satu ) pasang, Adam dan Hawa. Kemudian dijadikan beranak, berkeluarga, bersuku dan berbangsa. Mereka saling ta’aruf dalam meningkatkan pencaharian rizqi dan karirnya. Mereka terus berfastabiqul khairat. Inilah yang oleh sosiolog Ibn Khaldun dalam Kitabnya Al Muqolddimah menyebutkan bahwa “ Al Insan Madaniyyatun Bit Thab’iy …. Manusia itu difitrahkan bermasyarakat “.

Agar dalam berfastabiqul khoirat tidak berbenturan, diturunkanlah wahyu panduan dari Ilahy Rabby lewat para Nabi dan Rasul-Nya.
Terakhir diutuslah Rasul Akhir Zaman Muhammad SAW dan kelak dekat akhir zaman ummat manusia akan jadi Hanif semua.
Syekh / Rasyid Redlo dan gurunya Syekh/Muhammad Abduh dalam Tafsirnya Al Manar jilid 2 hal 220 sd 238 dalam menafsirkan QS Al Baqoroh 213 dibawah ini :

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ٢١٣
Manusia itu (dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah timbul perselisihan,) lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali orang-orang yang telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).( terjemahan Quran Depag RI – pent. )

Maksud dari –‘ manusia itu ummat yang satu” .. ialah manusia itu diberi fithrah yang sama yaitu suka bermasyarakat, suka sosial beeing, ia madaniyyatun bith thab’i.
Agar supaya dalam berinteraksi dalam memerankan karir menuju kemajuan tidak benturan dan konflik tetapi saling toleran diturunkanlah wahyu panduan dari Allah lewat para Nabi dan Rasulnya.
Sementara para mufassir sejak Ibnu Abbas generasi awal Islam ( Wafat 68 H. ).sampai Ibn Kastir ( Wafat 774 H. ) atau dikenal dengan jumhuur ulama menafsirkan ummah waahidah disitu ialah agamanya satu.
Beliau Syekh/ Muhammad Abduh ( Wafat 1323 H. ) tidak setuju karena kalau sudah beragama dari sejak semula ,kenapa harus diutus Nabi dan Rasul lagi.
Beliau berdua pemilik Tafsir Al Manar juga tidak setuju terhadap pengertian ummat yang satu disitu adalah sekelompok masyarakat yang terorganisir yang suka amar makruf Nahi Mungkar seperti Firman –Nya di QS Al ‘Arof 7 : 181 dan Ali Imran 3 : 104 ).
Dalam 2 ayat ini Allah meminta hanya sebagian manusia saja yang beramar makruf nahi mungkar yang terorganisir , sementara di Al Baqoroh 213 diatas adalah seluruh manusia.
Kedua beliau juga tidak sepaham kalau ummah itu diartikan dengan jangka waktu / tahun tertentu.. ilaa ummatin ma’duudatin ( Quran At Taubah 11 )
Juga tidak setuju ummat disitu diartikan sebagai Imam atau pemimpin yang patut dicontoh seperti pada QS An Nahal :120 : Sesungguhnya, Ibrahim adalah seorang imam ( ummat ) yang dapat dijadikan teladan dan Hanif ( konsisten erhadap kebenaran ) …..
Jamiyyah Muhammadiyah yang didirikan oleh KH A Dahlan thn 1330 H./1912 M. ..( 7 tahun sesudah wafatnya Syekh/Muhammad Abduh ) yang mempunyai ortom IMM setuju dengan pendapat Ibn Khaldun dalam Kitab Al Muqoddimah nya, Tafsir Al Manar oleh Sykh/Rasyid Redlo dan gurunya Syekh/Muhammad Abduh bahwa manusia itu difitrahkan suka bermasyarakat bahkan wajib bermasyarkat tidak boleh hidup menyendiri.
Pendapat KH Ahmad Dahlan ini tertuang di Muqoddimah Anggaran Dasar ( AD ) Muhammadiyah pada :
Pokok pikiran ke 2 :
… “ bahwa hidup manusia itu bermasyarakat “.
Bahwa hidup bermasyarakat itu adalah sunnah ( Hukum Qudrah Iradah ) Allah atas hidup manusia di dunia ini “.
Dan sebagimana Syekh / Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Redlo bahwa hanya hukum Allah dan Rasul-Nya, syari’ah Islam sebagai gaiden masyarakat yang sosial beeing itu agar tidak berbenturan dan bahagia, sejahtera sampai Yaumil Qiyaamah.
Pokok pikiran ke 3 :
… “ bahwa hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah,satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertibsan hidup bersama ( masyarakat ) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, di dunia dan akherat “ .
Paham Islam Moderat yang dianut oleh Muhammadiyah agar kemajemukan juga moderat, agar ummat ini bertoleransi harus menghormati tiga pemikiran keagamaan :
1. Pemikiran Bayaani yaitu penghormatan kepada teks Al Qur’an dan As Sunnah al Maqbuulah.
2. Pemikiran Burhani, yaitu menghormati akal dan karyanya, dengan bertajdid , berijtihad untuk melahirkan berbagai kemajuan sain dan teknologi.Manusia dilarang taqlid buta terhadap pemimpin dan pendapatnya. Mereka harus dikritisi degan cara yang bijaksana.
3. Pemikiran Irfaani yaitu berahlak mulia terutama saat melaksanakan dua karya pemikiran diatasnya sehingga damai dan toleransi terjadi di masyarakat.
Dari sini Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) DKI Jakarta periode 2022-2024, harus menegaskan dan meneguhkan perannya untuk : “mewujudkan keberagaman yang moderat “.
Keragaman yang moderat itu terwujud kalau mengikuti pendapat Ibn Khaldun,Syekh Muhammad Abduh dan murtidnya Syekh Rasyid Redlo dan KH Ahmad Dahlan.
Adapun pendapat KH Ahmad Dahlan itu oleh Muktamar Muhammadiyah sudah tertuang di Muqoddimah AD Muhammadiyah pada Pokok Pikiran ke 2 dan ke 3 diatas.
Untuk itu Imawan dan Imawati harus terus mendalami Al Islam dan Kemuhammadiyahan karena IMM sebagai ortom Muhammadiyah adalah gerakan agama, gerakan Islam . Agama Islam sebagai gaiden dalam berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk terwujudnya Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghafuur.
Demikianlah amanat ini disampaikan.
Semoga bermanfaat.
Dan kepada Yth :
1. Bapak H.Asrul Sani,S.H.,M.Sc. Wakil Ketua MPR RI
2. Bapak Kombes Pol. Wahyu Setiawan yuang mewakili Bpk Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Dr.H.Muhammad Fadlil

untuk berkenan menyampaikan pidato kebangsaannya.

Nasrun Minallah Wa fathun Qoriib

 

 

*) Disampaikan pada hari Jum’at , 05 Agustus 2022 jam 21.30 pada Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) DKI Jakarta periode 2022-2024, dengan tema : “ Meneguhkan Peran IMM DKI Jakarta dalam mewujudkan keberagaman yang moderat “.di Auditorium Ir.H.Juanda Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta jln Kramat Raya 49 Jakarta Pusat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!