YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Dua Tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Bandotan dan Nalaria meraih juara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 37 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Senin-Jumat (14-18/10/2024). Prestasi ini menempatkan UAD menempati urutan 11 di PIMNAS 37 yang diikuti 525 tim dari 118 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) se Indonesia.
Tim Bandotan menjadi Juara Favorit Presentasi Katagori Pekan Kreasi Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM -RE). Tim Bandotan mengangkat judul Pengabdian kepada Masyarakat ‘Cegah Cemaran Pestisida Paraquat: Potensi Ekstrak Bandotan (Ageratum conyzoides L) untuk Menjaga Kesehatan Darah dan Sistem Ekskresi secara In Vivo.’
Mereka terdiri dari Intan Faya Nurazizah (Ketua), Jelia Enggal Listiana, Apriyanti, Lubna Basalamah, dan Dita Rohmantin. Mereka di bawah bimbingan Dosen Pendamping Haris Setiawan.
Tim Nalaria menjadi Juara I dan meraih medali emas Kategori PKM – Pengabdian kepada Masyarakat (PM). Tim Nalaria (Navigasi Belajar Siaga Bencana) mengangkat judul penelitian ‘Edutainment Bencana Alam untuk Anak-anak Sekolah Dasar.’ Mereka terdiri Aida Calista Uparengga (Ketua), Nanda Puspita Sari, Baiq Najwa Raissa Fitri, Qorni Syihab Al Faritzi. Mereka di bawah bimbingan Dosen Pendamping Oktomi Wijaya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Dr Gatot Sugiharto, SH, MH menjelaskan pada PIMNAS 37 hanya mengirimkan dua tim. “Alhamdulillah dua-duanya meraih prestasi. Tim Bandotan menjadi Juara Favorit Presentasi Katagori PKM PM, dan Tim Nalaria menjadi Juara I Kategori PKM – RE,” kata Gatot saat jumpa pers di Kampus 4 UAD Yogyakarta, Senin (21/10/2024).
Lebih lanjut Gatot menjelaskan tahun 2024, ada 140 proposal yang diajukan tim mahasiswa UAD. Namun hanya 44 proposal yag mendapat pembiayaan penelitian dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek). “Dan hanya dua tim yang lolos ke PIMNAS 37 di Unair,” kata Gatot.
Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT mengatakan meskipun hanya dua tim UAD yang masuk PIMNAS 37, tetapi keduanya meraih penghargaan. Artinya, 100 persen utusan UAD berhasil mendapatkan penghargaan.
Rektor meminta mahasiswa yang telah mengharumkan nama UAD mendapatkan penghargaan akademi dari universitas. Bagi mahasiswa yang sudah semester akhir, prestasi ini bisa menjadi tugas akhir mereka dengan modifikasi tertentu.
“Skripsi bukan tugas kelompok, tetapi individu. Karena perlu ada modifikasi tullisan. Ini penghargaan dari universitas bagi mahasiswa yang telah meningkatkan citra UAD di kancah nasional,” kata Muchlas. (*)