26.3 C
Jakarta

Mendikbud: Tata Kelola Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Harus Diperbarui

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah merupakan komponen penting dan key person pengelolaan layanan pendidikan pada satuan pendidikan (sekolah). Peranan mereka tidak hanya menentukan hitam putihnya pendidikan di sekolah, tetapi juga ikut menentukan cetak biru generasi bangsa ini.

Karena itu, tata kelola kepala sekolah dan pengawas sekolah kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, harus secara terus menerus diperbarui.

“Harus disesuaikan dengan tuntutan perubahan dan tantangan kekinian,” kata Mendikbud saat membuka resmi kegiatan Bimbingan Tehnis Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah 2018, Senin (15/10/2018).

Era baru yang ditandai dengan perubahan pesat dengan ketidakpastian yang kompleks, meniscayakan gagasan-gagasan yang dinamis, inovatif dan kreatif. Karenanya, perlu ada ide-ide baru, bahkan paradigma baru ketika kita berbicara dalam konteksi pembinaan tenaga kependidikan.

Menurut Mendikbud, dibutuhkan keberanian untuk melakukan otokritik yang tajam dalam keseluruhan proses pembinaan tendik khususnya pengawas sekolah. Mulai dari proses rekruitmen, pengembangan dan pemberdayaan mereka. Dan lebih khusus lagi tentang model-model pelatihan dan penguatan kompetensi yang selama ini dilakukan.

Khusus yang berkaitan dengan pelatihan, lanjut Mendikbud diperlukan review yang menyeluruh baik yang berkaitan dengan kesiapan lembaga penyelenggara, metode maupun substansi pelatihan.

Analisis lebih lanjut adalah esensi dan eksistensi pelatihan pada era digital, era millenia, dengan industri generasi ke-4 serta era disrupsi. Analisis tersebut menurut Mendikbud melahirkan konklusi bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kapasitas nilainya, profesionalismenya. Dunia digital dan jaringannya telah membuka jalan bagi seseorang atau kelompok untuk secara mandiri membangun redefining (definisi ulang) tentang dunia kepelatihan dengan seluruh perangkat pendukungnya.

“Konsekuensinya pelatihan yang akan kita kembangkan tidak sekedar pelatihan konvensional tetapi benar-benar menyentuh sisi intristik/inner motivation para peserta. Pelatihan yang futuristik dan berbasis pada problematika dunia baru, abad millenia,” tandas Mendikbud.

Sementara itu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano mengatakan kegiatan bimbingan tehnis ini diikuti 348 peserta dari berbagai wilayah di Tanah Air. Tujuannya adalah membangun tata kelola tenaga kependidikan dilingkungan Ditjen GTK yang mencakup penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan tenaga kependidikan khususnya pengawas sekolah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!