JAKARTA, MENARA62.COM – Bencana geologi harus ditangani secara sungguh-sungguh agar dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan harta benda. Mengingat hingga kini belum ada teknologi yang dapat memastikan kapan waktu terjadinya bencana.
“Mitigasi bencana harus ditangani secara sungguh-sungguh, tentu obyektifnya itu kita bukan mencegah bencana geologi itu datang, karena hampir tidak ada bencana kegeologian itu yang bisa dicegah, hampir tidak ada, yang bisa itu dimitigasi sehingga dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa dan korban material,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dalam siaran persnya, Seni (21/1).
Tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kapan terjadinya bencana sehingga langkah mitigasi dan pembentukan zona kawasan rawan bencana menjadi sangat diperlukan. Kesepakatan antar pihak-pihak terkait kebencanaan termasuk para pakar bencana geologi sangat penting agar langkah-langkah mitigasi kepada masyarakat dan institusi-institusi menjadi satu keputusan yang “bulat” dan tidak malah membingungkan.
“Bencana geologi tidak dapat dipastikan kapan terjadi, yang dapat dilakukan hanya memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi walaupun tidak bisa persis,” lanjut Jonan.
Karena itu ia menyarankan para ahli geologi dan vulkanologi yang memahami aktivitas dan sifat gerakan tanah menyingkirkan ego sektoralnya. Masukkan yang diberikan instansi lain dan para pakar yang menangani kebencanaan itu harus terbuka, sehingga informasi yang didapat bisa lebih “kaya” dan mendekati keakuratan yang tinggi.
Kesepakatan dari institusi terkait dan para pakar itu menurut Jonan merupakan langkah yang sangat penting untuk menghasilkan keputusan yang baik dan bukan sebaliknya malah membingungkan karena tujuannya sama yakni memitigasi masyarakat agar tidak terjadi korban jiwa dan harta benda.
“Jangan sampai ada 10 anggota dikumpulkan dari tiga unit kerja pemerintah maka hasilnya adalah tiga peta, padahal bahannya sama, loh kok bisa hasilnya tiga peta, jadi saran saya, harus kerjasama supaya hasilnya menjadi baik karena yang dipertaruhkan itu keselamatan nyawa manusia, ini yang paling utama,” tambah Jonan.