JAKARTA, MENARA62.COM — Dua Srikandi Raih International Women of Inspiration 2019. Mereka mendapat penghargaan dalam International Film Festival for Women, Social Issues & Zero Discrimination (IFFWSZ). Acara penganugerahan tahunan yang ke-8 di Indonesia ini, untuk merayakan hari Perempuan Internasional (8 Maret) dan Hari Anti Diskriminasi (21 Maret), dilakukan di Pusat Kebudayaan Rusia di Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Tahun lalu, penganugerahan ini dilaksanakan di Bali. Tahun ini, IFFWSZ memberikan penghargaan International Woman of Inspiration pada sutradara senior dan filantropis Amerika Serikat Cheryl Halpern dan Woman of Supreme Achievement Award pada Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Cheryl Halpern, yang selain sutradara film terkenal, juga adalah filantropis dari Amerika Serikat yang merupakan salah satu founder Visions of Peace Awards, sebuah inisiatif seni yang berfokus untuk menggemakan perdamaian pada generasi muda lewat cara-cara kreatif. Puluhan ribu anak muda telah terinspirasi lewat gerakan yang sudah menjadi viral ini.
Perjalanan karir Lyudmila Vorobieva, sang duta besar yang telah bertugas di Indonesia selama satu tahun, menekankan besarnya peranan wanita dalam percaturan politik dunia, di samping nilai-nilai toleransi dan keberanian untuk melakukan perubahan.
Dalam acara ini, Raja Samu-Samu dari Negeri Abubu di Pulau Nusa Laut, juga menerima penghargaan Tokoh Anti Diskriminasi atas perjuangan dan diplomasi budaya lintas agama, suku, dan golongan demi menyuarakan perdamaian.
Tahun ini, IFFWSZ bekerja sama dengan World Documentary Awards, festival internasional khusus film-film dokumenter. World Documentary Awards memilih film asal Amerika, The Mauritz Kiek Story besutan sutradara Cheryl Halpern sebagai Film Terbaik.
Damien Dematra, founder dan director festival ini mengatakan, merupakan sebuah kebahagian tersendiri bahwa perayaan Hari Perempuan dan Hari Anti Diskriminasi tahun ini dapat dirayakan dengan meriah dan didukung oleh banyak pihak.
“Saya harap di masa depan akan lebih banyak tokoh yang dapat menginspirasi generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Pada tahun 2016, IFFWSZ juga memberikan penghargaan International Woman of Change pada Menteri Sosial Indonesia Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc, dan Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti.
Women Empowerment
Dalam acara perayaan kali ini, juga diluncurkan sebuah gerakan non-profit International Women Empowerment yang diketuai oleh Natasha Dematra.
“Gerakan ini bertujuan untuk memberikan awareness kepada generasi muda akan pentingnya kesetaraan gender,” ucap Natasha. Gerakan ini juga berfokus menggemakan tema-tema perempuan seperti pernikahan anak dan berbagai isu emansipasi wanita lainnya.
Dalam acara ini, Yudi S Suyuti, Kordinator Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), menghadirkan para wanita korban diskriminasi untuk memaknai perjuangan anti diskriminasi di perayaan Hari Perempuan Internasional ini.
Acara ini bekerja sama dengan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan Nusantara, Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), Russian Culture Centre, dan didukung penuh oleh Dewan Kreatif Rakyat, Film Festivals Alliance, International Festivals Group dan International Women Empowerment.