29.8 C
Jakarta

Bantu Tata Logistik Bencana, 11 Apoteker Kembali Diberangkatkan ke Lombok

Baca Juga:

BANTEN – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) kembali mengirimkan relawan ke wilayah terdampak gempa di Lombok NTB. Para apoteker relawan tanggap bencana kloter ketiga tersebut dilepas langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IAI Drs Nurul Falah Eddie Pariang, Apt, dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, kemarin.

Selama di Lombok, para apoteker tersebut akan bertugas membantu tim medis di rumah sakit, puskesmas dan posko kesehatan di wilayah yang terdampak gempa.

“Relawan yang diberangkatkan kali ini adalah kloter ke 3, terdiri dari 11 apoteker yang berasal dari Sumatra Utara, Riau, Lampung, Banten, Bali, Samarinda dan Gorontalo. Sebelumnya,  diberangkatkan kloter pertama dan kedua masing-masing terdiri dari 11 apoteker yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Papua. Jadi ini adalah peran serta relawan apoteker dari seluruh Indonesia,” ungkap Nurul Falah kepada wartawan disela pelepasan relawan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nurul Falah menyematkan rompi relawan kepada apoteker (ist)

Relawan kloter pertama bertugas pada 6-13 September, disusul kloter kedua 13-20 September dan kloter ketiga 20-27 September. Menurut rencana PD Jawa Barat juga akan mengirimkan 4 relawan apoteker pada 25 September.

Nurul mengatakan pemberangkatan relawan apoteker atas biaya PP IAI ini merupakan bentuk kepedulian profesi apoteker atas penderitaan yang dirasakan saudara-saudara kita di Lombok akibat gempa bumi yang mengguncang pulau tersebut sejak akhir Juli lalu.

Di Lombok para apoteker di sebar di sejumlah  fasilitas kesehatan di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat. Kedua kabupaten tersebut adalah yang paling parah terdampak gempa. Yaitu di puskesma Gunung Sari, posko darurat Kekait, RS Lapangan BSMI, RSUP Mataram, puskesmas Nipah, puskesmas Gangga, puskesmas Kayangan, posko darurat Pemenang Timur dan puskesmas desa Santong.

Di fasilitas kesehatan tersebut, para apoteker melakukan kegiatan sebagaimana yang biasa dilakukan oleh profesi tersebut , yaitu penataan logistik dan pelayanan kefarmasian. Disamping itu juga melakukan trauma healing terhadap anak-anak serta melakukan upaya promosi kesehatan (promkes) seperti edukasi pola hidup bersih dan sehat serta memberikan MPASI (Makanan pendamping ASI).

“Sebelum mengirim relawan apoteker, PP IAI sudah mengirimkan bantuan melalui PD NTB, berupa dana dan barang seperti tenda, selimut, diapers dan pembalut. Sumbangan itu berasal dari pengurus daerah, pengurus cabang dan apoteker secara pribadi yang dikumpulkan melalui Dompet Apoteker Peduli Lombok yang dibukan 6-21 Agustus lalu. Donasi terkumpul sebanyak Rp 353.937.657,” tambah Nurul.

Dengan berjalannya waktu, bantuan logistik yang diterima Lombok terus berdatangan dari berbagai penjuru, sehingga IAI kemudian memutuskan untuk mengirim relawan.

“Yang dibutuhkan masyarakat Lombok bukan lagi sekedar logistik, tetapi adalah kehadiran para relawan yang secara fisik dan psikis akan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka, yang tengah mengalami trauma yang dalam dan berkepanjangan,”  ungkap Nurul.

Kehadiran para apoteker di daerah bencana Lombok ternyata mendapat apresiasi luar biasa dari tenaga kesehatan lain dan berbagai organisasi yang juga mengirimkan relawannya disana. Apoteker mampu mengatasi penataan logistik yang selama masa tanggap darurat sangat buruk.

Di wilayah bencana, logistik melimpah namun tidak tertata dan terdokumentasi dengan baik. Akibatnya, pelayanan kefarmasian menjadi terhambat, pasien harus menunggu lebih lama sebelum menerima obat yang mereka butuhkan.

Dengan keberadaan apoteker, perbekalan farmasi, berupa obat-obatan dan alat kesehatan dapat tertata dan terdokumentasi dengan baik. Pelayanan kefarmasian pun menjadi lebih lancar.

Sejumlah organisasi yang bersama-sama hadir di lokasi bencana mengharapkan kedepannya dapat menjalin kerjasama lebih erat dengan IAI dalam menangani kondisi darurat bencana seperti di Lombok.

Kepala Dinas Kesehatan KLU, Khairul Anwar, SKM, Mkes saat memimpin rapat koordinasi relawan meminta  IAI untuk memberikan dukungan manajemen penyimpanan obat untuk semua puskesmas.

“Rapat yang dihadiri oleh para koordinator relawan ini menunjukkan, bahwa kehadiran apoteker sangat dibutuhkan disana,” tutup Nurul Falah.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!